Chapter 9

197 26 0
                                    

Selamat membaca ygy.
.
.
.

.
.
.

Suara hentakan kaki terdengar dari luar ruangan, suara itu semakin mendekati ke arah ruang rekam medis dan seorang perempuan didalamnya kini tengah di landa kepanikan.

"kaya ada orang mau masuk, harus cepet-cepet pergi nih" ucap syahilla merapikan beberapa berkas di rak

perempuan itu kembali mengendap-endap menuju pintu keluar ruangan, tiba-tiba.

Ceklek~~~

"kata perawat sekalian ambil berkas pasien atas nama khaisar karena ada pemeriksaan tambahan hari ini" ucap petugas ruangan itu.

"ah mereka udah ke rak belakang lebih baik aku keluar dari sini" gumam syahilla yang sedang mengumpat dibalik pintu ruangan dan segera pergi keluar.

"akhirnya bisa keluar tanpa ketahuan, tapi tunggu yang mereka ambil berkas khaisar? khaisar siapa ya?" gumamnya seraya berjalan ke arah lorong rumah sakit.

Diruang dokter telah selesai pemeriksaan seorang laki-laki ia baru saja turun dari bangsal dan kembali duduk di depan meja dokter untuk berkonsultasi.

"jadi gimana dok?" tanya laki-laki itu

"seperti yang kita ketahui sebelumnya ada beberapa faktor gangguan bawaan, hasilnya tidak cukup baik namun sedikit bisa membuat bertahan" jawab dokter

"apakah bertahan lama atau akan sama seperti sebelumnya dok?"

"sejauh ini cukup aman tidak seperti sebelumnya, hanya tetapi tetap saja kita harus menjaga, obat sama vitamin yang di berikan harus tetap rutin di minum dan harus tetap kontrol setiap bulannya ya"

"baik dok, terimakasih banyak kalo gitu saya permisi ya" ucap khaisar seraya berpamitan keluar.

Khaisar baru saja keluar dari ruangan dokter ia langsung di arahkan menuju apotik untuk menebus beberapa obat yang telah dokter berikan resepnya.
Dari jauh perempuan yang memakai seragam sekolah dibalut jaket dengan memakai topi itu pun memperhatikan khaisar.

" bentar deh kaya kenal" gumam syahilla seraya terus berjalan kedepan memastikan yang ia lihat

"khai? ngapain dia di rumah sakit? apa ada yang sakit?" gadis itu bertanya-tanya

"Diafachri Khaisar Bumi" ucap petugas di apotik

"iya mba"

"ini untuk obatnya di minum seperti sebelumnya ya mas, untuk obat anti nyeri di minum ketika sedang merasa nyeri saja" ujarnya

"baik mba, makasih ya" ucap khai membawa obat itu lalu pergi

khai tiba-tiba berbalik badan dan ia melihat seorang perempuan di belakangnya.

"duh khai balik kesini, gue harus pura-pura galihat" ucap syahilla seraya menurunkan sedikit topinya agar tak bisa di kenali

"kaya kenal, mba?"

"nah kan bener, ngapain disini?" ucap khai yang tiba-tiba menarik topi yang di pakai syahilla.

"ga sopan deh balikin topinya!" ucap syahilla mengambil alih topinya

"ngapain disini?" tanya khai lagi

"ini kan tempat umum jadi siapa aja boleh kesini" tegas syahilla.

"ada keluarga sakit atau kamu yang sakit?" tanya khai sembari meletakkan tangannya di dahi syahilla mengecek suhu panas tubuhnya dan sedikit mengangkat topi yang ia pakai.

"gaada! cuma ambil berkas kesehatan punya mamah" jawab syahilla menurunkan tangan khai

"kesini naik apa?"

Bumi & Takdirnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang