Chapter 29

109 15 2
                                    


Hallo guys selamat hari minggu, part hari minggu ada yang bersedih nih kalo penasaran baca aja deh ya.

.

"Semua orang bisa datang namun tak selalu menjadi penyenang" - Diafachri Khaisar Bumi
.
.
.
.



Selesai laki-laki itu bernyanyi sorakan meriah pun menyambutnya semua orang terbawa dengan alunan yang di bawakan khaisar, sorot mata cokelat itu terus menatap ke arah laki-laki yang baru saja memberi hormat kepada penonton dan dia turun dari panggung itu.

Acara itu telah selesai sesi terakhir hanya DJ dan para penonton berjoget senang-senang untuk menutup aktivitas malam ini disana.

"caa mau aku anterin pulang?" tanya khaisar mendekati syahilla.

"ini pertanyaan atau pernyataan?"

"itu pertanyaan syahilla, saat ini kamu bisa menolak kalo emang gamau"

"ayo khai" jawabnya singkat lalu melangkah lebih dulu dari khaisar.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 23.15 hampir tengah malam, di parkiran sana sudah ada beberapa anggota savana menggunakan motornya masing-masing dan dua pasangan yang tak terpisahkan.

"ko kalian jadi berpasangan di kawal gini?" tanya khaisar yang baru saja datang

"ketuanya aja bawa pasangan kan pulangnya ya kita gamau kalah" ucap daniel yang sudah bersiap di motornya bersama tiara.

"kita mulai dari anterin tiara dulu terus kerumah tari terakhir rumah syahilla, anggota yang lain tetap ikut kita iring-iringan aja malam ini" ujar dika

"gimana para ciwi-ciwi?" tanya daniel.

"yaudah dari pada jalan sendiri-sendiri bahaya juga udah tengah malem" jawab tari yang di angguki tiara dan syahilla.

"oke deal ya, savana rute awal rumah tiara, tari terus syahilla ya kalian paham?" tegas khaisar melantangkan suaranya kepada anggotanya yang lain.

"sini pakai helmnya ca biar aman" ucap khaisar lagu memakaikan helm itu kepada syahilla. lalu ketua savana itu menaiki motornya yang kemudian di ikuti syahilla.

Mereka akhirnya satu persatu meninggalkan area parkiran dari motor khaisar yang memimpin di ikuti dua motor dika dan daniel dan terakhir paling belakang di ikuti anggota savana yang lain sekitar 6 motor ber iring-iringan dijalanan.

Mereka berjalan normal tidak terlalu buru-buru di hiasi bintang dan angin malam yang sendu malam ini suasana begitu tenang, hanya ada suara motor berjalan dan angin yang bertiupan membaluti mereka.

"bandung!! malam ini izinkan aku merekamnya dengan jelas, tak ada yang hilang lagi dalam ingatan aku. aku senang berjalan di area mu dengan perempuan ini, perempuan yang sedari tadi menaiki motorku dan memeluk ku. bandung bantu sampaikan kepada takdir jangan hilangkan apapun dan siapapun lagi dalam hidupku, aku agak sedikit memaksa malam ini. Bandung terima kasih suguhan mu untuk malam ini indah sekali" gumam khaisar dalam hatinya.

Suara motor yang ber iring-iringan itu kini telah sampai dirumah pertama rute mereka malam ini.

"guys makasih banyak ya Sampai ketemu nanti kelas XII babay" ucap tiara yang kemudian masuk kedalam gerbang rumahnya.

"yah bonceng angin deh sekarang" ucap daniel yang sedikit bersedih.

"savana kita lanjut ke rute berikutnya" ujar khai dan merekapun kembali berjalan menuju tujuan selanjutnya.

Bumi & Takdirnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang