Selamat membaca ygy, udah pada buka puasa sama yang manis-manis belum?
.
.
.
.
.
.Ceklek ~~~
Suara pintu rumah itu terbuka ketiga orang yang baru saja datang itu di sambut oleh gadis kecil yang telah menunggu mereka pulang.
"om aii yeay om ai udah sembuh" ucap lava berlari ke arah khaisar.
"kangen banget gak ketemu sama anak cantik ini" ujar khaisar yang sedari tadi telah menghujani lava dengan ciuman
"udah khai istirahat, lava om ai ke kamar dulu ya dia mau istirahat kan om ai baru sembuh"
"ava mau main sama om ai papi" ucap lava yang menampilkan wajah cemberutnya
"nanti sore ya kita main sekarang om ai istirahat dulu sayangg"
"oke deh, om ai janji ya jangan sakit-sakit terus ava sedih tau"
"duh anak cantik sedih ya, om ai gak akan sakit-sakit lagi sayang" jawab khaisar yang kemudian mengelus rambut lava lalu dia menciumnya setelah itu baru menaiki tangga menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar laki-laki itu terduduk di kursi meja belajarnya, dia terfokus pada foto gadis kecil di atas meja itu sorot matanya tak bisa bohong dia ingin sekali bertemu dengan perempuan yang dari dulu dia cari.
Khaisar merasa ingatannya kini telah kembali walau belum sepenuhnya namun dia merasa gadis kecil itu memiliki tempat paling special di hatinya.
"mas, mas ai"
"masuk aja bi"
Bibi rini masuk membawa nampan berisikan susu panas dan buah-buahan untuk khaisar makan.
"ini di makan loh ya"
"iya bi siap"
"mas udah inget sama gadis kecil di foto itu?" tanya bibi rini melihat khaisar yang memegang sebuah foto disana.
"udah bi tapi belum sepenuhnya, minggu lalu aku ke bogor buat nyari dia tapi kita tetep gak ketemu" terang khaisar.
"mass.." gumam bibi rini dia diam terlebih dahulu lalu lebih mendekati khaisar. "waktu bibi pulang kerumah bibi ketemu sama adiknya non ica" lanjut bibi rini
"ica punya adik bi?" tanya khaisar
"mas belum sepenuhnya ingat kan, iya non ica punya adik. mas tau ga ternyata mereka sekarang tinggal di Bandung juga tapi bibi gak tau alamatnya karena waktu itu adik non ica langsung pulang naik bis sekolahnya, dia ke puncak buat study tour" terang bibi rini.
"jadi mereka di Bandung bi? gak papa bi yang penting sekarang aku tahu ica ada di kota yang sama kaya aku"
"mas kalo belum ingat sepenuhnya jangan di paksa ya nanti mas sakit lagi, bibi ke bawah dulu"
"iya bi makasih banyak ya" jawab khaisar kepadanya, lalu beberapa saat setelah itu bibi rini pun keluar membawa nampannya menuju dapur.
Khaisar kembali menatap foto itu matanya terfokus pada mata indah gadis kecil itu. "ternyata kita menghirup udara di kota yang sama, tunggu aku ca aku janji bakal temuin kamu" gumam khaisar.
•~• •~• •~• •~•
Derapan kaki berjalan terburu-buru menuju sebuah kamar, laki-laki itu sedang mencari seseorang di dalam rumahnya namun tak ia temukan kali ini dia mencoba untuk ke kamar berharap menemukan orang itu.
"ARJUN" ujar raka yang tiba-tiba masuk kamarnya dan memanggilnya dengan sedikit emosi. "Ada masalah apa kamu sama dava? kenapa dia pindah sekolah hah! apa yang kamu sembunyikan JAWAB!" Tegas raka berbicara kepada adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi & Takdirnya
General FictionOn going!!! Bismillahirrahmanirrahim, selamat datang di karya pertama aku. mohon maaf kalo ada tulisan yang salah/typo dalam pengetikan nanti di akhir cerita bakal di perbaiki. dukung karya author WP dengan [FOLLOW,KOMEN DAN VOTE] terimakasih temen...