Chapter 16

179 20 0
                                    

Selamat membaca ygy
.
.
.
.






"kemana aja yah?" tanya guntur sinis ketika seorang laki-laki baru masuk kerumah itu

"ga sopan ya kamu, orang tua baru datang ini"

"ayah tau ga anak ayah masuk rumah sakit?" tegas guntur

"mana bunda?" tanya lelaki itu.

"ngapain cari bunda?"

"ada apa sih ribut-ribut?" tanya bunda yang baru saja datang.

"kamu bilang apa sama papah? kenapa semua akses perusahaan aku di tolak?" marah lelaki itu.

"bunda ga bilang apa-apa, aku yang bilang sama kakek" tegas guntur

"anak kurang ajar, sama aja kamu sama adik kamu yang penyakitan itu" ucap lelaki itu dengan penuh emosi dan ia melayangkan satu tamparan di pipi kanan anaknya itu

"mas kamu yang kurang ajar, beraninya kamu nampar guntur"

"berisik kamu" ucap lelaki itu mendorong bunda

"jangan sakitin bunda!!!" tegas guntur lagi

"semua yang ada dirumah ini gaada yang bisa di untung" ucap lelaki itu yang langsung pergi dari rumahnya.

"dasar laki-laki...." ucap guntur yang mau mengejar ayahnya namun di tahan bunda

"udah a udah ayo kita siap-siap aja jemput khai jangan ngurusin ayah kamu lagi" ucap bunda

"ayo bun guntur bantu ke ka kamar bunda" ujar guntur yang menuntun bundanya naik ke atas menuju kamarnya dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit.

•~• •~• •~• •~•

Berbeda dengan se isi rumah yang satu ini, rumah perempuan yang memiliki mata cokelat itu lebih tentram dan tenang. perempuan itu terlahir dari keluarga yang sangat harmonis dan sungguh bahagia.

Tok tok tok ~~

"masuk" ucap perempuan itu yang sedang menyisir rambutnya

"selamat pagi anak ayah" ucap boby ayah dari perempuan itu.

"ayahhhh" syahilla langsung mendekati ayahnya lalu memeluk serta menciumnya.

"kangen banget ica sama ayah, ayah berapa lama dirumah?" tanya perempuan itu

"ayah baru datang loh ca udah di tanya berapa lama aja"

"udah ya kangen-kangenannya ayo kita makan sekarang" ucap raya ibu dari syahilla

"ihhh ibuu ganggu aja"

"udah udah ayo turun dulu" titah ayah dan mereka bertiga pun turun untuk sarapan pagi.

Suara kaki yang senada yang munuruni tangga itu di isi dengan obrolan kecil.

"titi mana bu?" tanya ayah

"titi lagi ke puncak tau yah ica ga di ajak" ucap syahilla langsung menjawab pertanyaan ayahnya

"kan kakak lagi sibuk jadi panitia katanya di sekolah" ucap ibu

"jadi panitia? ada acara apa ca?" tanya ayah

"perayaan ulang tahun sekolah yah" ucapnya

Merekapun sampai di meja makan, dan terduduk di masing-masing tempatnya lalu bersiap untuk sarapan pagi, syahilla dua bersaudara ia memiliki adik satu tahun dibawahnya ia bersekolah di tempat yang berbeda dengan adiknya.

•~• •~• •~• •~•

"akhirnya sampe rumah juga" ucap laki-laki itu yang baru saja turun dari mobilnya

Bumi & Takdirnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang