Chapter 21

158 18 2
                                    

Selamat membaca ygy, guys bantu share dong biar makin rame yang baca biar author semangat update tiap hari. yang tetap stay makasih banyak ya pokonyaa saling bantu support ya guys sayang kalian banyak banyak
.
.
.
.
.




Bodyguard yang ikut kewalahan berantem dengan dika dan daniel pun akhirnya mundur ke arah bosnya yang sudah banyak lebam dimuka karena anaknya, khaisar yang sudah puas meluapkan amarahnya dan melihat ayahnya banyak lebam pun akhirnya berhenti dan menjauh dengan tatapan tajamnya.

"dasar anak durhaka berani-beraninya sama ayah sendiri" pekik laki-laki itu dengan decitannya

"anda menelantarkan saya tidak masalah, tapi anda berani nyakitin bunda saya tidak akan pernah diam" tegas khaisar.

"urusan kita belum selesai. ayo pergi" titah laki-laki yang masuk kedalam mobil di ikuti oleh bodyguardnya dan mereka akhirnya pergi meninggalkan khaisar dan yang lainnya disana.

Savana mereka hanya berdiam melihat kepergian mobil itu, khaisar yang di sudut bibir kanannya lebam karena pukulan ayahnya pun tak merasa sakit sama sekali.

"khai gapapa?" tanya daniel

"gapapa, kalian lanjutin aja ke arena. aku ga ikut dulu ya mau balik kerumah lagi liat bunda" titah khai yang di angguki paham oleh mereka.

"hati-hati khai" ucap dika, khaisar laki-laki itu pun akhirnya mendekati motor memakai helmnya dan berjalan pergi meninggalkan tempat itu untuk pulang kerumah.

"SAVANA! kita ke arena sekarang" titah dika yang menaiki motornya dan di ikuti oleh yang lainnya.

Suara motor laki-laki itu akhirnya sampai dirumah, dengan kasar khai turun dari motornya lalu langsung masuk kedalam rumahnya. dirumah hanya ada bunda bi ani dan satpam mereka mang ari, karena Guntur anisa dan lava mereka masih menjalankan perawatan di rumah sakit dan bibi rini belum kembali juga dari kampung halamannya.

"khai nak muka kamu kenapa? sakit ya sini bunda obatin ya" ujar bunda yang baru saja melihat khaisar masuk dengan keadaan lebam dimuka.

"gapapa bun ini ga seberapa sama rasa sakit yang bunda alamin selama ini"

"bunda gapapa khai, kata bunda juga gaperlu dikejar"

"kalo a guntur tahu dan dia dirumah pasti dia juga akan melakukan hal yang sama" tegas khaisar.

"bunda..." lanjutnya laki-laki itu diam sebentar lalu ia berbicara lagi,  "kenapa bunda ga pisah aja sama ayah?" tanyanya.

"alasan bunda masih sama, bunda gamau anak-anak bunda di luar sana di cap sebagai anak dari orang tua yang gak utuh" terang bunda.

"aku ga peduli orang lain bilang apa, yang jelas bunda ga di sakitin terus. aku mohon bunda jangan pikirin soal itu aku sangat ga masalah kalau tidak punya ayah sekalipun dari pada punya tapi aku gapernah ngerasain kehadirannya" tegas khaisar

"nanti bunda pikirin lagi ya khai"

"bunda harus bisa ambil keputusan. sekarang bunda istirahat ya aku ke kamar dulu" ujar khaisar yang mencium bundanya lalu pergi menuju kamarnya.

•~• •~• •~• •~•

Suasana pagi ini di SMA Nusa Merapi Dua sangat tentram murid-murid yang baru masuk ke lingkungan sekolah dengan disiplin dan anak kelas XII yang seminggu lagi akan melaksanakan perpisahan sekaligus acara ulang tahun sekolah, kelas XII dan panitia inti sedang di sibukkan oleh acara tersebut dan beberapa guru lainnya yang ikut andil dalam proses acara itu.

"sya.." panggil tari yang kemudian mendekat ke arah syahilla.

"kita hari ini rapat kan di aula?"

"iya tar, mana dika dia nanti lupa lagi"

Bumi & Takdirnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang