Chapter 8

206 27 3
                                    

Selamat membaca ygy.
.
.
.

Sebuah meja makan sudah terisi makan malam lengkap, bunda dan bi rini memasak banyak malam ini karena kedatangan tamu special dirumahnya.

Tok Tok Tok ~~
"mas ai, mas ?" panggil bibi rini diluar kamar khai

"iya bi" jawab khai seraya membuka pintu

"makan malam sudah siap dibawah, terus udah pada kumpul mas"

"ada ayah?"

"gaada mas, bibi kebawah dulu ya"

"iya bi makasih" khai pun langsung menyusul bibi rini kebawah untuk makan malam.

"om aiii yeay ada om aii" ucap gadis kecil yang cantik kesayangan khai ia berlari mendekati khai setelah melihat khai turun dari tangga.

"wah ada ponakan om yang cantik rupanya" gemas khai memeluk dan menggendong gadis kecil itu menuju meja makan.

"sampai rumah jam berapa teh?" tanya khai kepada kakak iparnya

"tadi sebelum magrib"

"a guntur mana teh?"

"kedepan sebentar angkat telepon" jawab anisa istri dari Guntur bumi yang dimana ia adalah kakak kandung khai.

"lava anak cantik besok pulang sekolah kita main ya ke mall sama om" ucap khai seraya mencium pipi ponakannya yang baru berusia 4 tahun itu

"mau om mau ava mau main" jawab lava dengan nada bicara anak kecil, lava memang masih berumur 4tahun tapi dia sudah sangat lancar berbicara.

"boleh kan teh?"

"yaboleh dong dek, asal siap-siap aja lava udah pinter jajan banyak" ucap laki-laki yang baru saja datang itu adalah guntur yang ucapannya di angguki anisa seraya tersenyum.

"wah lava cantik udah banyak jajan ya? gemes banget sih" ucapnya

"khai bukannya besok kamu ada jadwal kerumah sakit?" tanya bunda seraya mempersiapkan piring untuk makan khai

"pulang sekolah khai langsung kesana bun, nanti habis dari sana khai pulang kerumah ganti baju terus jemput lava main"

"harus ke rumah sakit dulu ya baru boleh bawa lava" tegas guntur kepada adiknya itu

"iya bos siap laksanakan"

"yauda ayo kita makan malam dulu" ucap bunda yang telah menuangkan air minum ke masing-masing gelas di meja makan

•~• •~• •~• •~•

"Percaya atau tidak, banyak penerima transplantasi yang mengaku merasakan warisan dari sifat pendonornya. Secara ilmiah memang belum terdengar alasan itu bisa terjadi. Namun suka atau tidak, penerima transplantasi harus menerimanya agar nyawanya terselamatkan, 40% sifat pendonor biasanya akan muncul di si penerima" ucap syahilla perempuan itu sedang duduk di meja belajarnya seraya membaca buku tentang jantung yang ia beli di toko buku beberapa hari lalu.

"sulit sekali di percaya, tapi aku harus cari tahu siapa penerima transplantasi itu, besok aku akan datang kerumah sakit terakhir artur di rawat untuk mencari info data-datanya" gumam syahilla berbicara ke dirinya sendiri.

Tringgggggg~~ suara notifikasi handphone syahilla pun terdengar.

+628127777***** :
RS. Citra Asih tempat terakhir artur di rawat

Syahilla :
Thanks for info

"sepulang sekolah besok aku kesana deh" gumam syahilla setelah mendapat pesan dari seseorang.

Bumi & Takdirnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang