Chapter 17

174 21 0
                                    

Selamat membaca ygy
.
.
.








Suara motor terdengar dari luar gerbang menuju halaman sekolah, ketiga laki-laki yang baru saja datang mengendarai motor sportnya masing-masing dan tak lupa memakai hoodie kebanggaannya yang di dadanya tertulis nama savana itu. mereka pagi ini pergi ke sekolah berbarengan dan seperti biasa anggota savana ini selalu jadi pusat perhatian siswa-siswi di sekolahnya.

"niel mau parkir disitu? kena omel pak Prapto mampus lu itukan ada tulisan parkir khusus guru" ucap dika dengan membuka helmnya.

"tenang aja, si prapto itu hari ini ga masuk jadi aman dia kan lagi ke yayasan pusat buat ngurus acara perpisahan sama ulang tahun sekolah kita" jelas daniel yang baru saja turun dari motornya.

"kenapa khai masih pagi baru buka helm udah bengong aja" tanya daniel

"khai bengong doang masih ganteng niel, beda lagi kalo kamu" ledek dika yang membuat daniel menatapnya sinis.

"guys kita sampe saat ini belum nemuin perempuan itu, sahabat macam apa kita ini padahal udah lama kita janjiin ini sama reza" ujar khaisar

"sebentar lagi khai aku dapat infonya, aku masih bergerak cari ko" ucap dika

"kita buka loker reza yang di basecamp aja ga sih buat cari informasi" usul daniel

"kuncinya?" tanya khaisar

"yaelah khai tinggal panggil tukang buat buka kan gampang" jawab daniel

"kalo sampai mereka buka loker reza semuanya bakal terungkap, aku harus cepet ambil barang-barang di loker reza" gumam dika dalam hatinya

"oke nanti sore kita cari tukang buat buka loker reza" titah khaisar

"Dik gimana malah bengong lu" ucap daniel yang menyenggol lengan dika

"o-iya okey okey" jawab dika gugup

"okey okey doang lu dik gajelas" ucap daniel

"udah udah ayo kita masuk kelas masing-masing, jam istirahat kumpul di ruang rapat club basket ya kasih tau anggota yang lain" titah khaisar yang di angguki keduanya, Merekapun akhirnya pergi meninggalkan parkiran dan masuk kedalam kelasnya masing-masing karena bel masuk pun sudah berbunyi.

-

"Selamat pagi tari cantik" ucap dika yang baru masuk kedalam kelasnya ia menyapa perempuan yang sedang duduk di meja paling depan dekat pintu bersama syahilla.

"apasih dik ah"

"yaelah tar padahal lu seneng kan pagi-pagi di gituin sama dika" ledek syahilla yang membuat tari malu, dika yang sudah terduduk di kursi meja ketiga pun mendengar sedikit obrolannya

"iya ya sya gausa gengsi" teriak dika dari kursi di belakangnya.

"dik khai hari ini masuk sekolah ga?" tanya syahilla

"masuk sya" jawab dika yang hanya di angguki syahilla

"tanya aja sekalian sama dika sya soal tampil di acara perpisahan" ucap tari

"oh iya bener" jawab syahilla, "dik savana mau ikut tampil di malam perpisahan ngga?" lanjutnya syahilla bertanya pada dika.

"kurang tau sya, belum ada obrolan sama khai tapi kayanya engga deh kita gaada persiapan latihan band terus khai tanggal segitu juga dia di Jogja" jawab dika

"hah ke jogja ngapain?" tanya tari dan syahilla

"ada acara keluarga gitu, paling dia dateng akhir-akhir acara sepulang dari jogja kayanya" jelas dika yang seraya berjalan mendekati keduanya agar obrolan mereka lebih dekat.

Bumi & Takdirnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang