Chapter 13

168 23 0
                                    

Selamat membaca ygy
.
.
.
.

"Melawan takdir yang sudah di tentukan tuhan itu memang gabaik, tidak ada kata lain selain menerimanya, namun tetap pedih menjalankannya. Dari aku yang mencoba bertahan dengan takdir ku di bumi ini" _Diafachri Khaisar Bumi

Suara bangsal yang di dorong menuju arah UGD di sebuah RS itupun di iringi keluarga lelaki yang sedang tidak sadarkan diri, masuk lah bangsal itu kedalam ruangan dan seluruh keluarga harus tetap menunggu diluar demi kelancaran pemeriksaan.

"bun tenang ya khai gabakal kenapa-kenapa" ucap guntur dan istrinya mencoba menenangkan bunda.

Guntur lelaki itu bisa menenangkan bundanya tapi dirinya sendiri pun tidak tenang ia terus saja berjalan bolak-balik di depan UGD itu menunggu dokter keluar.

"mas duduk" ucap anisa yang menyuruhnya agar bunda tidak ikut terbawa panik dan di angguki oleh guntur.

Beberapa saat setelah menunggu di luar dokter pun akhirnya selesai memeriksa khai di dalam.

"bagaimana dok keadaan adik saya?" tanya guntur

"khai anfal, ini di sebabkan ia mungkin kelelahan dan membuat jantungnya lemah" jelas dokter itu

"tapi apakah ada yang serius dok?"

"untuk sekarang tidak tapi kalo di biarkan seperti ini terus ga baik buat kesehatannya, saya tunggu di ruangan dokter ya biar saya jelaskan disana" ucap dokter itu lalu pergi dan di angguki oleh guntur.

"ibu pasien sudah dapat di lihat silahkan ga lebih dari 2 orang yang masuk ya" ucap perawat itu

"anisa sama bunda masuk duluan aja, biar aku yang ke ruangan dokter" ujar guntur yang dapat persetujuan dari keduanya.

•~• •~• •~• •~•

"raka mana?" tanya perempuan itu

"dia mau latihan basket kenapa?"

"bilangin aku tunggu diluar"

"bukannya ga suka raka ya? ngapain masih nyari dia?" ucap arjun dengan nada sinis

"bukan urusan kamu, cepet panggil raka"

"jangan ganggu kakak aku, mending sekarang pergi dari basecamp ini" ujar arjun yang mendorong nassa

"aw kasar banget sih jadi cowo" nassa terjatuh kesakitan

"ada apa ini? kamu ngapain nassa hah?" ucap raka yang baru saja dateng dan menjulurkan tangannya seakan mau memukul adiknya itu.

"pukul aja pukul ka, belain aja terus cewe kaya dia" ucap arjun mendekat kan mukanya sudah siap menerima pukulan dari kakaknya, namun setelah itu raka melepaskannya dan menyuruhnya masuk kedalam bersama anggota yang lain.

"masuk sekarang!" ucapnya

"sa gapapa ayo bangun aku bantu" ujar raka lagi yang langsung menolong nassa

"ka ayo kita ke rumah sakit ka" ucap nassa sangat panik

"kenapa ada apa?"

"khaisar ka, khaisar anfal"

"aku ambil kunci motor sama jaket dulu sa" ucap raka yang berlari kedalam basecamp.

Raka lelaki itu tak akan sedikitpun membiarkan wanita yang ia cintai kepanikan seperti itu, apapun bakal dia lakukan demi perempuan itu walaupun hatinya harus terus-menerus merasa sakit karena nassa tidak pernah membalas perasaannya.

•~• •~• •~• •~•

Ceklekk~~ pintu kamar perempuan bermata cokelat itupun terbuka, sang pemilik kamar kali ini ia pulang dengan tidak bersemangat, ia membuang tas nya ke sembarang tempat dan langsung membaringkan tubuhnya ke kasur yang dimana ia masih memakai seragam sekolah dan sepatunya.

"khaisar kenapa ya?" gumamnya dalam hati yang terus memikirkan lelaki yang jatuh pingsan tepat di hadapannya itu.

"kenapa hati gue ga tenang banget sih mikirin terus khai" gumamnya lagi sambil menatap langit-langit kamar.

Syahilla ia terbangun dari kasurnya lalu mencari handphone seakan ingin melihat sesuatu di dalamnya.

"dia.khaisarbumi01 ini dia Instagramnya, khai di lihat dari semua sisi kamu adalah ketua geng motor sekaligus captain tim basket SMA Nusa yang sangat kuat dan pemberani, tetapi kenapa siang itu kamu berbeda tidak seperti sekuat ketua geng motor dan tidak seperti sepemberani captain basket." ucap syahilla seraya memperhatikan foto-foto yang tertera pada Instagram milik khaisar.

"aduh gue lupa, hari ini kan gue harus kembali ke rumah sakit itu lagi untuk menyelesaikan informasi tentang artur" ucap syahilla yang baru saja sadar dan ia langsung bersiap mengganti seragamnya. selesai bersiap ia pun segera pergi dari kamarnya tak lupa memakai hoodie dan topi agar bisa menyamar lagi.

Suara motor sudah sampai di parkiran rumah sakit, raka melepaskan helm itu dari kepala nassa lalu mereka berjalan buru-buru kearah pintu masuk rumah sakit. nassa berjalan lebih depan dua langkah dari raka mereka menuju lorong UGD sebelah timur di belokan rumah sakit tiba-tiba saja

Brukkk~~

"aduh lo jalan liat-liat dong" ucap kesal perempuan itu yang baru saja keluar dari ruangan rekam medis dan beberapa berkas yang ia bawa berjatuhan.

"sorry buru-buru mau ke UGD mba" ucap nassa meminta maaf dan membantu membereskan barang-barang di bantu dengan raka

"nih mba sekali lagi mohon maaf ya" ucap raka

"ka ayo cepet" ucap nassa yang berjalan duluan

"untung aja ga ketahuan abis ngambil berkas" ucap perempuan itu lega setelahnya ia pergi.

Nassa dan raka baru saja sampai di depan ruangan UGD, disitu sudah ada bunda dan anisa yang masih setia menemani bunda, mereka datang lalu bersalaman kepada bunda.

"bun, yang sabar ya khai kuat ko" ucap nassa yang langsung memeluk bunda

"khai belum sadar sa dia masih di dalem" ucap bunda menahan tangisnya.

Dari jauh terlihat seorang perempuan yang sedang melihat interaksi keluarga itu dari jauh, ia masih setia memegang berkasnya dan terfokus ke depan UGD.

"bundanya khaisar? berarti yang di UGD itu khai? dika bohong dong katanya khai cuma istirahat pulang kerumah, tunggu diakan perempuan yang tadi ketemu di lorong siapa dia? apakah dia pacar khaisar dia benar benar terlihat sangat khawatir, kalo dia pacar khai kenapa dia datang dengan lelaki lain" gumamnya dalam hati.

"sya?" tegur lelaki itu ketika melihat syahilla

syahilla pun kaget dan ia berbalik menghadap lelaki yang memanggilnya.

"daniel, lu bikin kaget tau ga"

"ngapain sih sya kaya ngendap-ngendap gitu?" tanya daniel ia pun akhirnya paham setelah melihat ke arah UGD

"kamu tau siapa yang di depan UGD situ?" tanya daniel lagi memastikan

"gue ga kenal niel, gue tadi mau nyusulin cewek itu mau minta maaf karena ga sengaja tadi nabrak dia di lorong tapi kayanya gajadi mereka kaya lagi sedih gue gamau ganggu" ucap syahilla berbohong.

"syukur lah berarti syahilla gak tau kalo yang disana keluarga khai" gumam daniel dalam hatinya

"kamu ngapain di RS sya?"

"ambil hasil lab punya nyokap kontrol minggu lalu, kalo lu ngapain?" kini syahilla bertanya memancing daniel ia ingin tahu apakah daniel akan berbohong seperti dika.

"abis periksa gigi sih, gigi aku sering sakit sya biasa lah cowo makannya jorok" ucap daniel berbohong yang diangguki syahilla

"gue duluan ya niel ditunggu supir diluar" ucap syahilla seraya pergi meninggalkan daniel.

"ada apa ini? kenapa dika sama daniel seakan-akan menutupi khai di rumah sakit?" gumamnya dalam hati yang sambil berjalan keluar rumah sakit.


.
.
.
.
.
.
.
.
.











TBC ygy.

Bumi & Takdirnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang