Rumah Bordil 2

1.2K 53 1
                                    

Selama 3 hari ini sebelum pelanggan pertama untuknya datang, Lizzie bagaikan hidup di neraka.

Mereka benar benar memaksa dan memerintah Lizzie untuk melakukan hal yang mereka inginkan.

"Cepat ganti pakaianmu yang lusuh dan kuno itu dengan gaun yang lebih cantik ini" Bentak Berta.

Berta adalah salah satu wanita didikan Madam Loretta yang belum sempat ia jumpai kemarin karena sedang 'melayani' pria.

Entah mengapa Berta tampak membenci Lizzie. Padahal mereka baru saja pertama kali bertemu pikir Lizzie.

Alasan Berta tidak menyukai Lizzie adalah karena ia telah  merebut pelanggan kesukaannya yaitu Will Turner.

Sudah lama Berta ingin tidur bersama dengan Will Turner. Terlebih Will sangat jarang datang ke bar Madam Loretta.

Will terahkir datang saat 7 tahun yang lalu karena ada kepentingan di kota ini.

Beruntung nya Suzi saat itu  yang dapat melayani Will. Kemudian Suzi bercerita betapa tampan dan hebatnya Will Turner. Bahkan bayaran yang diterimanya sangat tinggi. Tentu Will sudah pasti merupakan orang kaya.

Mengapa Madam Loretta lebih memilih Lizzie untuk menemani Will dibanding dirinya?
Lizzie begitu amatir dan naif.

Maka Berta selalu melampiaskan kekesalannya pada Lizzie. Gadis pendatang baru itu telah merebut kesempatan nya.

Lizzie melihat gaun yang disodorkan padanya. Bagi Lizzie gaun itu terlalu terbuka untuknya. Gaun itu terlihat amat tipis dan sedikit transparan.

"Apakah aku boleh memakai gaun yang lebih tertutup.." tanya Lizzie sambil menggenggam erat gaun yang diberikan.

"Kau tidak bisa pilih pilih disini! Cepat kenakan!! Sebelum madam Loretta datang?! Aku akan membantumu memakainya?!!"

Dengan kasar Berta menarik baju Lizzie sampai robek hingga pakaian dalamnya terlihat. Lizzie kaget lalu mendorong Berta agar menjauh darinya.

"Apa yang kau lakukan?!" teriak Lizzie sambil menatap Berta tak percaya.

"Membantumu menggunakan pakaian!" balas Berta.

"Bisakah kau tidak memaksaku dengan kasar?" kata Lizzie

"Kau itu sangat merepotkan sekali!! Sebaiknya kau menurut saja dan tidak banyak memprotes!" Tandas Berta.

Berta mengulurkan tangannya lagi melanjutkan merobek baju Lizzie. Dan Lizzie segera menepis tangan Berta.

"Hei! Tenanglah sedikit, kalian seperti anak kecil yang sedang berebut permen! Teriakan kalian membuat telingaku sakit!! " Sela Claire merasa terganggu dengan pertengkaran Lizzie dan Berta.

Madam Loretta pun datang karena mendengar keributan. Diiringi dengan dua pengawal dibelakangnya. Seketika semua terdiam dan menunduk.

"Mengapa ribut sekali disini?"

Tanya Madam Loretta. Ia berjalan mendekat kearah para wanita didikanya.

"Lizzie tidak mau mengganti bajunya Madam. Dia sangat menyulitkan untuk diberi pelajaran." jelas Berta.

Raut muka Madam Loretta berubah menjadi amarah. Ia memandang Lizzie dengan sorot mata yang tajam dan mendekatinya perlahan.

"Bisakah kau disini belajar dengan benar Lizzie. Ingat lah, jika kau tinggal disini maka kau harus mematuhi semua aturan yang ada disini!!"

"Tetapi aku.." belum sempat Lizzie menyelesaikan kalimatnya Madam Loretta sudah memotongnya.

"Aku sangat benci bila di bantah oleh gadis pembangkang seperti dirimu." Madam Loretta mengambil tongkat lipat kecil dari sakunya.

Dibentangkan tongkat itu hingga panjangnya sama dengan lengan tangan.

"Pegangi dia dengan kuat!" perintah Madam Loretta terhadap pengawalanya.

"Apa yang akan kau lakukan.."

CTARR!!

Diayunkan tongkat kecil itu ketubuh Lizzie berkali kali. Hingga Lizzie berteriak kesakitan.

"Kumohon Hentikan?!! Lepaskan aku!"

Lizzie tidak dapat bergerak karena pengawal Madam Loretta begitu kuat memegangi tubuhnya agar tidak memberontak.

"Aku mohon! Madam tolong hentikan..Sakit!"

Lizzie menangis tersedu sedu merasakan cambukan demi cambukan tongkat kecil itu melukai tubuhnya yang mungil. Hingga Lizzie tersungkur lemah kehabisan tenaga.

"Itu hukuman jika kau tidak mematuhiku! Beruntung lah kau , aku sama sekali tidak melukai wajahmu karena itu sangat berharga."

Madam Loretta menghentikan cambukannya dan tersenyum puas saat melihat Lizzie mulai hilang kesadaran.

Suzi, Claire dan Berta hanya memalingkan mukanya ketika Lizzie sedang diberi hukuman. Tidak hanya kepada Lizzie peraturan itu juga dibuat oleh semua wanita didikan Madam Berta.

Tentu mereka pernah berada diposisi sama seperti Lizzie saat ini. Maka mereka selalu memilih untuk patuh kepada Madam Loretta.

***

Malam harinya sekujur tubuh Lizzie terasa kaku dan nyeri ahkibat cambukan Madam Loretta.

Suzi mengopresnya dengan air dingin agar terasa lebih baik. Lalu ia mengoleskan obat untuk luka memar di punggung Lizzie yang terkena cambukan.

Lizzie sedikit bersyukur, masih ada orang yang baik kepadanya seperti Suzi.

"Sebaiknya lain kali kau tidak membantah Madam Loretta. " kata Suzi.

Lizzie belum mampu berbicara karena masih syok dengan apa yang dialaminya. Setiap ia akan mengeluarkan kata kata, air matanya lah yang menjawab.

"Aku tahu ini sulit untuk dijalani. Tetapi tetap lah bertahan menjalani hidup disini. Kau akan terbiasa nantinya. Ingat semua ini bukan kesalahan mu. Sekarang istirahatlah. Aku akan pergi." 

Suzi menepuk tangan Lizzie tanda memberi dukungan lalu ia meninggal kan kamar yang ditempati Lizzie untuk beristirahat.

Benar. Ini bukanlah kesalahan Lizzie. Ia hanya terjebak di rumah bordil ini karena ayahnya sendiri.

Tetapi Lizzie belum sanggup untuk menjadi seorang Pel*cur disini.

Dan besok adalah hari dimana pelanggan pertama nya datang kemari.

Apakah Lizzie hanya akan diam saja?

Something Wrong With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang