Selamat Tinggal

616 44 2
                                    

Will Turner sengaja pergi meninggalkan mansion pada dini hari agar tidak bertemu dengan Lizzie. Ia takut jika melihat Lizzie lagi, Will akan merubah keputusannya sendiri.

Bagi Will ini merupakan pilihan terbaik untuk Lizzie. Jika Lizzie tetap bersamanya, ia akan menjadi sasaran empuk pembunuh bayaran lainnya dan digunakan sebagai alat untuk mengancam Will. Yang lebih ditakutkan lagi, Lizzie akan dibunuh dan mati di hadapannya.

Berada di rumah danau selalu memberikan ketenangan tersendiri untuk Will.

Suasana hening di tengah hutan belantara.

Tidak ada siapa pun.

Hanya ada dirinya seorang.

Kini ia kembali pada kehidupan seperti sebelumnya, Will Turner tidak pernah bergantung dan terikat pada siapa pun. Ia lebih senang hidup menyendiri. Dan selama ini Will menikmati itu.

Will Turner layaknya Lone wolf,  atau serigala penyendiri.

***

Selama tiga hari ini Lizzie masih berada di kota Westminster, ia tidak langsung pergi ke kota Southampton. Karena jarak kota yang cukup jauh, Lizzie harus menunggu transportasi umum yang sangat jarang ditemui dengan tujuan yang sama.

Tetapi Lizzie tidak tinggal lagi di mansion milik Will Turner. Dengan mengambil sedikit uang tabungannya Lizzie menyewa sebuah penginapan murah. Uang itu ia dapatkan dari pemberian Bibi Lisa.

Lizzie memanfaatkan kesempatan ini, untuk bertemu dengan Suzi sekaligus berpamitan dengannya. Lizzie menitipkan surat pada bocah pengantar koran untuk mengantarkannya ke Rumah Bordil. Dengan memberi sedikit upah dan juga sepotong roti. Bocah itu mau mengirimnya.

Surat pun di terima oleh Suzi. Ia segera membacanya, tidak lupa ia juga memberi upah lagi pada bocah pengantar koran. Lizzie memintanya untuk bertemu esok hari di salah satu taman kecil di dekat penginapan Lizzie.

Maka Suzi pun meminta ijin cuti sehari pada Madam Lorreta agar ia dapat menemui Lizzie.

Keeseokan harinya, awan mendung terlihat menggantung rendah di langit. Suzi sudah bersiap untuk pergi ke taman menemui Lizzie. Tidak lupa ia membawa payung jika nanti turun hujan.

Lizzie sudah menunggunya. Ia duduk sendirian di salah satu kursi taman mengenakan jaket tebal, karena cuaca juga masih dingin. Wajahnya yang cantik polos terlihat pucat.

"Hai Lizzie senang bertemu denganmu lagi.." Sapa Suzi saat sudah dekat dengan Lizzie.

Lizzie pun melihat ke arah Suzi. Seperti waktu itu Suzi tetap terlihat cantik dan anggun dalam setelan yang sedang ia kenakan.

"Suzi! Duduklah kemari.." Lizzie menepuk kursi kosong di sampingnya.

"Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik baik saja, kamu?"

"Ya, seperti yang kau lihat saat ini. Bagaimana kabar Will Turner?"

Lizzie terdiam. Suzi langsung dapat menebak ada masalah diantara mereka berdua.

"Dia baik." Jawab Lizzie singkat. Suzi menaikan alisnya.

"Mengapa kau mengajakku bertemu Lizzie?"

"Aku akan pergi ke kota Southampton dan aku ingin berpamitan denganmu.."

"Apakah kau ada masalah dengan Will?"

"Tidak..Tidak ada.. Aku memang berniat pergi, karena ada keperluan di sana.."

Jawaban yang penuh keraguan. Angin dingin berhembus. Entah mengapa hari ini Lizzie merasa agak kurang sehat. Tubuhnya menggigil. Apakah demamnya belum sembuh total?

Something Wrong With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang