Pesan

889 65 0
                                    

Peringatan!!!
Episode ini mengandung konten dan kata-kata dewasa, mohon pembaca  menyikapi dengan bijak. Tidak diperuntukkan pembaca dibawah umur 17.

###

Selama sepekan ini Lizzie berusaha menghindari Will. Jika mereka berpapasan, Lizzie segera mencari jalan pintas untuk berbelok atau sekedar menyapa singkat lalu pergi melanjutkan kegiatannya.

Sebisa mungkin Lizzie terlihat sangat sibuk. Will marah akan sikapnya.

Gadis itu benar benar mengabaikanku!

Ego nya terluka. Tidak pernah sekalipun wanita menolaknya, banyak yang ingin berkencan dengan Will. Apakah dia baru pertama kali berciuman?

Gadis itu seperti seorang remaja kemarin sore saja. Bagi pria dan wanita dewasa berciuman suatu hal yang wajar dilakukan jika mereka saling tertarik. Apakah Lizzie tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang pria?

Ahkir pekan Will mengunjungi rumah bordil Madam Loretta. Kali ini Will datang bukan untuk mencari informasi, tetapi dia akan meniduri seorang wanita sebagai pelampiasannya. Ia memilih Suzi untuk menemani nya.

Will lebih suka ditemani Suzi karena sikapnya yang dewasa dan tidak terlalu merepotkan seperti wanita didikan Madam Loretta yang lain.

"Hai Will, senang bisa menemanimu. Bagimana kabar Lizzie?"

Alis Will berkerut mendengar nama Lizzie.

"Berhenti lah bertanya hal yg tidak perlu. Disini aku membayarmu untuk melayani ku."

Suzi terdiam, suasana hati Will sedang buruk. Suzi mengambil sebotol champagne yang dimasukan kedalam bucket kecil berisi es batu agar dingin. Ia menuangkan champagne ke dalam gelas bertangkai lalu menyodorkannya pada Will.

 Ia menuangkan champagne ke dalam gelas bertangkai lalu menyodorkannya pada Will

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan Will sedikit lebih tenang setelah meminum nya. Barulah Suzi mendekati Will dan mulai mencumbunya dengan perlahan.

Mereka berciuman dan saling membelai.

Will teringat ciumannya dengan Lizzie yang terasa manis di bibirnya.

Bahkan saat Will bersama dengan wanita lain pun, dibenaknya hanya ada Lizzie.

Suzi melepas kancing kemeja Will satu persatu. Tiba tiba Will mencengkram tangan Suzi.

Suzi menghentikan tindakan nya, menatap heran ke arah Will.

"Ada apa Will? Aku melakukan kesalahan?" Tanya Suzi.

Bukan Suzi yang salah, dirinya lah yang bermasalah.

Lizzie selalu menghantui pikirannya. Ia membayangkan tidur bersama Lizzie.
Bagaimana gadis kecil itu berada dalam pelukan nya, bibir nya yang manis memanggil namanya perlahan saat Will membelai seluruh tubuh Lizzie.

"Aku tidak ingin melanjutkan nya. Tapi aku akan tetap membayarmu"

Will mengancingkan lagi kemejanya. Suzi mengerti. Pria dihadapannya sedang memikirkan seseorang.

Something Wrong With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang