Setelah melewati masa kritis karena hipertermia, Lizzie mengalami demam tinggi. Setiap malam Lizzie akan mengigau memanggil ibunya.
"Ibu..ibu.." Airmata membasahi pipi Lizzie.
Melihat itu Will menjadi kalang kabut. Lizzie tampak sangat menderita dalam tidurnya. Jika dia bisa memindahkan penyakit Lizzie ke dalam tubuh nya sendiri, pasti Will akan melakukannya.
"Cepat lakukan sesuatu!!" Will membentak dokter Martin. Ahkir ahkir ini emosi Will sangat tidak stabil.
Ini bukanlah seperti Will yang ia kenal. Biasanya Will sangat bersikap tenang dan cenderung tidak mengekspresikan emosinya. Hanya karena wanita yang di cintainya terluka, dapat merubah watak Will seketika.
"Bersikap tenang lah sedikit Will, aku sudah meminumkan obat penurun panas untuknya. Pastikan tubuhnya tetap hangat. Perawatku akan terus memantau keadaanya."
"Jika sampai demam nya tidak kunjung sembuh, kau akan tahu ahkibatnya."
"Kau juga harus menyiapkan makanan yang bergizi untuk kekasihmu agar dia cepat pulih."
Maka Will mendatang koki handal sekalipun ke mansionnya untuk menyiapkan makanan yang di perlukan Lizzie.
Kepala Lizzie terasa sangat berat, seperti ada beban seratus ton menimpa dirinya. Tubuhnya masih lemas untuk sekedar duduk.
Saat perawat sedang menyuapinya, Lizzie langsung memuntahkannya kembali. Mulut Lizzie terasa pahit untuk menelan makanan. Will tengah mengawasi dari ujung ruangan. Amarahnya timbul saat Lizzie menolak makanan yang diberikan.
"Keluarlah!" Perintah Will pada perawat. Setelah perawat itu pergi Will naik ke ranjang Lizzie.
"Makanlah agar kau cepat sembuh.." ujar Will pada Lizzie.
Lizzie menggelengkan kepalanya, ia terlalu lemah untuk banyak bicara. Will meraih tangan Lizzie dan menaruhnya di atas rahang Will. Ia menatap Lizzie dengan intens.
" Aku sangat tersiksa saat melihatmu seperti ini.."
Tangan Lizzie dapat merasakan janggut Will yang mulai tumbuh. Betapa Lizzie merindukan Will.
"Temani aku tidur sebentar.." ujar Lizzie lirih. Tanpa disuruh pun Will selalu menemani Lizzie.
Will merengkuh tubuh Lizzie, memberikan kehangatan tubuhnya. Lizzie merasa nyaman.
Peristiwa minggu lalu akan terus membekas diingatan Lizzie selamanya. Tetapi ia tidak takut lagi terhadap Will.
Untuk kesekian kalinya Will Turner menyelamatkan Lizzie. Walaupun ia pembunuh bayaran paling keji sekalipun , Lizzie sudah tidak peduli. Yang terpenting Will sekarang berada disampingnya.
Lizzie pun jatuh tertidur di pelukan Will.
***
Will harus segera membereskan Donn Berton, sebelum ia mengambil tindakan lagi. Will tidak ingin melibatkan Lizzie lebih jauh dari ini.
Selama pemulihan Lizzie, ia menyewa beberapa pengawal bersenjata untuk menjaga mansion dari kejauhan. Sedangkan Will harus pergi menyelesaikan misinya yang tertunda.
Kali ini Will meminta bantuan temannya yaitu seorang mafia yang juga berbisnis senjata ilegal dengan Donn Berton. Namanya Reiner.
Will memberikan imbalan yang cukup menarik berupa senjata langka yang akan sulit ditemukan pada pasaran beserta sebongkah batu Safir yang sedang ia cari.
Tawaran yang sulit ditolak bagi Reiner, ia pun menyetujui kerja sama dengan Will.
Will akan menyamar dan berpura pura menjadi kaki tangan Reiner untuk bertemu dengan Donn Berton membahas bisnis senjata ilegal. Ahkir pekan mereka ada janji temu di salah satu club malam di kota Westminster.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong With You (END)
RomansaPeringatan!!! Diperuntukkan usia 18+, terdapat unsur kekerasan dan adegan dewasa. **** Lizzie Elmer harus menghadapi kenyataan. Ibunya mati bunuh diri dan ayahnya kabur karena terjerat hutang dengan angka yang begitu banyak. Kini para penagih menero...