Putus Asa

586 37 1
                                    

Nyatanya mencari informasi mengenai keberadaan seseorang tidaklah semudah saat kita mengedipkan mata.

Suzi dikagetkan dengan kedatangan dua orang wanita di rumah bordil. Sepasang Ibu dan anak. Wajahnya terlihat culas. Tamu yang tidak biasa. Mereka mencari Suzi.

Bahkan Suzi tidak mengenali mereka. Namun kedua wanita itu mengaku kenal dengan Lizzie dan sedang mencarinya.

Bagaimana mereka tahu bahwa Suzi mengenali Lizzie? Dan mereka juga mengetahui nama lengkap Lizzie?

Tetapi Suzi justru menaruh curiga. Mereka terlalu mendesak Suzi untuk memberitahu kan segera keberadaan Lizzie.

"Maaf nyonya, aku memang mengenali Lizzie Elmer. Tetapi aku tidak tahu keberadaan nya sekarang." Tentu saja Suzi berbohong.

Wanita yang tampak lebih tua berdeham, ia merogoh kantong dan mengambil amplop berisikan sejumlah uang. Lalu ia menyodorkan amplop itu pada Suzi.

"Ini terimalah. Mungkin dengan ini kau mau memberi kan kami informasi."

Suzi memandang amplop itu. Ia tidak membutuhkannya. Mana mungkin Suzi memberikan informasi semudah itu pada orang asing yang baru saja di temuinya hari ini. Uang bisa dicari dengan cara lain.

"Kau salah paham Nyonya, aku benar benar tidak mengetahui dimana Lizzie sekarang berada." Tolak Suzi.

Wanita itu menarik tangannya kembali dengan kikuk.

"Apakah aku kurang banyak dalam memberikanmu uang?Seorang Pelacur memanglah tak tahu malu."

"Apa yang anda katakan?" Suzi merasa terhina. Mengapa wanita ini justru mengatainya ketika mereka tak mendapatkan apa yang mereka mau?

"Kau pelacur sangat tidak tahu malu, uangku jauh lebih baik daripada hasil kerjamu yang hina!"

Ingin rasanya Suzi menampar mulut wanita tua yang ada dihadapanya. Namun ia menahan semua amarahnya. Suzi selalu bisa bersikap tenang dan rasional.

"Sebaiknya anda segera pergi, sebelum aku memanggil penjaga dan mengatakan bahwa anda telah mengganggu. Anda berhasil membuang waktuku untuk hal yang tidak berguna."

Suzi menatap sinis ke arah mereka berdua, kedua tangannya disilangkan ke dada.

"Ibu cepat kita pergi dari sini, tempat ini terlalu kotor untuk kita. Aku takut orang lain mengira kita wanita yang tidak baik sama seperti mereka."

Bahkan pelacur pun jauh lebih baik daripada sifat mereka berdua.

Suzi menghela nafas panjang. Bagaimana mereka bisa mengaku sebagai saudara Lizzie? Bahkan sifat mereka sangat bertolak belakang.

Dan jika memang mereka keluarga Lizzie, Kemana kah mereka saat Lizzie membutuhkannya? Mengapa wanita itu baru mencarinya sekarang? Pasti mereka ada maksud tertentu.

Suzi tak perlu memberitahukan hal ini pada Lizzie, karena itu akan menjadi beban pikirannya.

Kedua wanita itu keluar dari Bar Madam Loretta dengan bersungut-sungut. Rencana mereka telah gagal. Kesempatan untuk dekat dengan Will Turner si investor kaya hilang.

Bahkan Will membutuhkan waktu berberapa bulan untuk mencari sebuah informasi yang akurat terhadap targetnya. Mereka hanya menyusun rencana dalam sehari. Sungguh wanita yang berpikiran dangkal.

***
Lizzie sedang menatap foto ibunya di dalam kamar yang ia tempati. Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

"Lizzie bolehkan aku masuk?" Itu suara Bibi Annette.

"Tentu saja Bibi.." Lizzie membukakan pintu.

"Aku membawakan mu buah mangga untuk kau makan. Buah ini terasa manis."

Something Wrong With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang