Seorang gadis yang cantik, berkulit putih mulus, dan berbadan ramping itu kini sedang berjalan mencari ruangan kepala sekolah di sekolah barunya, SMA Antartika. Reyline Annastasha, itulah nama gadis cantik itu.
Saat sedang berjalan di koridor sekolah itu, ia melihat ada segerombolan laki-laki berjumlah 5 orang sedang duduk di 2 bangku yang ada di sana. Dapat gadis itu pastikan bahwa segerombolan laki-laki itu sedang bolos.
"Bro! Gila...mantap tuh cewek. Sikat kagak nih?" ujar seorang laki-laki bernama Leon yang merupakan salah satu dari seorang yang di sana kepada temannya yang duduk di sebelahnya. Reynald. Ya, namanya adalah Reynald.
Saat Reyline berjalan tepat di hadapannya, ia menarik tangan gadis itu. Langkah gadis itu pun terhenti.
"Nama lo siapa?" tanya Reynald to the point. Ia berdiri sambil bersandar pada dinding di belakang punggungnya. Tangannya masih memegang tangan gadis itu.
Gadis itu masih bungkam sambil menunjuk dirinya sendiri menggunakan jari telunjuknya, memastikan apakah dirinya yang sedang diajak berbicara oleh laki-laki di hadapannya ini.
"Iya lo! Masa tuyul peliharaan lo yang gue ajak ngomong!" ujar Reynald. Perkataannya barusan disambut dengan gelak tawa oleh keempat temannya.
"Kalo ditanya tuh dijawab dong, cantik!" ujar Reynald.
Gadis itu memutarkan kedua bola matanya dengan malas. Mengapa ia harus memberitahukan namanya kepada laki-laki tidak jelas yang bahkan tidak dikenalnya itu?
"Kenapa bibir lo pink banget gitu? Anak baru kan? Udah berani ya pake lipstik segala ke sekolah," ujar Reynald sambil menatap lekat bibir gadis di hadapannya ini.
Reynald menarik gadis itu untuk menjauh dari teman-temannya.
"Gue nggak pake- emphh!!!" ujar gadis itu lalu memukul dada Reynald.
Reynald melumat bibir gadis itu. Manis, itulah yang ia rasakan. Reynald lalu melepas ciumannya.
Gadis itu menatap mata Reynald, tak percaya atas apa yang dilakukan laki-laki yang tidak ia kenal itu kepadanya. Dia sudah bersikap lancang kepadanya.
Dan apa yang tadi dikatakan oleh laki-laki itu, ia menyebut dirinya menggunakan lipstik? Sangat tidak benar! Gadis itu bahkan tidak menggunakan apa pun pada bibirnya.
Reynald mendorong gadis itu hingga punggungnya terbentur dinding.
"Awshh.." gadis itu meringis karena merasa sakit saat punggungnya terbentur dinding.
"Nama lo siapa?" ulang Reynald.
"Lo yang siapa?!" ujar gadis itu tidak santai sambil menatap mata Reynald.
"Ditanyain malah nanya balik nih bocah."
"Lo siapa sih?! Gue nggak kenal sama lo, udah gitu nggak sopan banget sembarangan nyium gue!" ujar gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca, sambil mengelap bibirnya kasar.
"Lo nggak suka gue cium?" tanya laki-laki itu.
"NGGAK!" jawab Reyline sambil mengacungkan jari tengahnya, lalu meninggalkan Reynald.
***
Setelah bertemu dengan wali kelasnya, Reyline diantar menuju kelas barunya, yaitu kelas 11 IPA 2.
Tanpa Reyline sadari, Reynald sedari tadi sedang membuntutinya. Setelah Reynald mengetahui bahwa gadis itu memasuki ruangan kelas 11 IPA 2 yang berarti itu adalah ruang kelasnya, ia pergi dari sana.
***
