10: toilet✔️

7.6K 1K 78
                                    

Yuki tersenyum saat melihat wajah Luci yang memburuk saat menatap layar hpnya.

"Bella itu bukan gadis baik baik, aku takut dirinya hanya mengangap kamu sebagai pelampiasan saja"

Nada Yuki terdengar sedih tapi tidak dengan emosi yang ia keluar dari mata hitam itu, terlihat panas dan bersemangat saat memikirkan Luci akan putus dari Bella sebentar lagi.

Yang tak di sangka sangka adalah tangan Luci dengan cepat menyambar hp dari tanganya dan membanting benda itu ke lantai dengan keras sehingga membuat hp mahal itu hancur dalam sekejap

"Selain pura pura menyedihkan kau sangat pintar untuk memprovokasi hubungan orang lain!"

Luci smirk dengan aura yang sangat dingin, Yuki yang kesal hpnya di banting terdiam membeku saat melihat kemarahan lelaki itu.

Luci mendekat dengan ekspresi dingin penuh penekanan sambil menginjak pecahan pecahan ponsel tersebut.

"Mengapa? Kau sangat tergila gila dengan diriku uh? Menjijikan!"

Tatapan intimidasi itu membuat bahu Yuki berat penuh beban dan nafasnya sesak penuh penyesalan, takut, malu, marah dan benci.

"Aku ingatkan dirimu, jangan pernah lagi memprovokasi hubungan kami dan sengaja membuat Bella berada dalam kesulitan atau aku sendiri yang akan mencari mu dan membalasnya berkali kali lipat!"

Ancaman jelas dari Luci, lalu ia pergi dengan punggung dingin. Untuk gadis lemah dan selalu mementingkan ego seperti Yuki, ancaman yang jelas dan kata kasar pilihan yang tepat dalam menekan gadis itu.

Wajah Yuki memburuk, untuk gadis yang selalu di besarkan dalam kemewahan dan sangat di manjakan sikap Luci jelas melukai harga dirinya.

"Dasar lelaki miskin yang sombong!"

Awalnya ia ingin mendapatkan hati lelaki itu dengan melalui sekandal Bella, ia merasa dirinya lebih baik dari Bella walaupun gadis itu sedikit lebih cantik dan sedikit lebih menarik perhatian dari dirinya.

Bella hanya gadis luar Jepang yang miskin sampai sampai menjual tubuhnya untuk mendapatkan uang, tapi dirinya berbeda, ia di besarkan di keluarga pemilik kebun anggur terbaik di daerah sini.

Selain itu dirinya berdarah murni Jepang, tatakrama dan budaya tentu ia kuasai lebih baik dari pada Bella tapi mengapa semua laki laki menyukai gadis kotor itu terutama Lucian Ryu.

Lelaki yang sudah lama ia sukai karena wajahnya sangat tampan tapi lelaki itu selalu dingin, Semenjak bergaul dengan gadis kotor itu Luci berubah menjadi terbuka dan ramah, ia pikir mungkin Luci sudah mudah untuk di dekati terlihat dirinya yang selalu bersikap hangat pada Bella.

Tapi sikap lelaki itu masih sama pada dirinya bahkan lebih dingin dari Luci dahulu sebelum kedatangan Bella, biasanya ia hanya diam tak tersentuh tapi kali ini berani mempermalukan dirinya bahkan berani mengancam dan menghancurkan hpnya yang mahal.

"Tunggu pembalasanku!"

Menatap arah Luci lewat tadi dengan tajam.

.....

Bella sedang menulis catatan di buku dengan khusyuk, Tiba-tiba tubuhnya bereaksi kaget saat orang di belakang tiba tiba menendang kursinya dari kolong bawah, terdengar pelan bahkan tidak ada satu pun yang menyadari tapi Bella terganggu.

Ia melirik ke belakang dengan mengkerut saat melihat lelaki dengan wajah cantik itu menatapnya dengan dingin.

'Apa lagi ini bajingan ini!'

"Ada apa hm?"

Bella terdengar sedikit berbisik, tapi melihat perkataanya yang di abaikan lelaki itu membuat Bella mengingat ingat kesalahan apa yang ia lakukan hari ini pada lelaki uke ini.

Run Bella!....Run! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang