23: Wolf

2.4K 376 10
                                    

15:00

Luci sedang baring saat melihat pesan dari Miwa.

"Aku dengar dirimu sakit, apakah sudah minum obat? Maaf terlambat bertanya karena aku baru saja pulang ada kegiatan tambahan"

"Aku baik baik saja"

Luci mengetik sewajarnya lagi pula mereka masih belum memiliki hubungan apa pun dan kekhawatiran Miwa agak konyol saat ini, serta permintaan maaf yang agak berlebihan untuk Luci.

"Aku ingin berkunjung tapi cuaca sedang terjadi badai, agak sulit untuk mengakses jalan"

"Tidak apa apa aku baik baik saja"

Rumah Miwa dan Luci di daerah yang berbeda jadi bisa di katakan keduanya berbeda kampung halaman.

Dan saat ini hati Luci yang awalnya tenang kembali bimbang, ia ingin segera melupakan Bella tapi perkataan Yuki...

'Jika Bella melindungi dirinya dengan bertaruh nyawa dan bahkan harus menerima gigitanya... Lalu mengapa ia meminta putus dan pergi meninggalkan dirinya?'

'Apakah aku sadar atau tidak sadar telah menyakiti hati gadis itu?'

Luci berpikir keras tapi tak ada hal lain selain ia yang menyakiti hati Bella, seorang gadis akan cepat berubah antara 2 hal pertama hatinya terluka kedua ia menemukan kebahagiaan dengan yang lain.

Luci ragu akan 2 hal ini, tapi yang semakin membingungkan kesalahan apa yang ia lakukan sehingga Bella memutuskan pergi?.

Sebenarnya tak hanya Luci, Kenzo, dan Erza juga pernah bertanya tentang hal ini setiap kali mereka mengingat Bella.

....

Gadis yang di bicarakan sedang duduk dengan tenang di meja makan, duduk di kepala keluarga jauh dari 2 lelaki yang ikut makan tapi diam diam bergetar ketakutan.

Bagaimana tidak Muza berada di atas meja dengan berbaring santai menatap keduanya dingin.

Bella sesekali bersenandung sambil menikmati makan malamnya, ketiganya berada di meja yang sama tapi entah kenapa Erza dan Ken seperti terpisah sangat jauh dari Bella.

Di tambah gadis itu yang duduk jauh serta memiliki makanan hanya untuk dirinya sendiri, serta keberadaan hewan agresif itu membuat nyali keduanya ciut.

"Tumben sepi?"

Bella berujar santai, sedangkan ia tak merasakan tatapan maut dari Muza yang menatap Ken dan Erza seperti mangsanya.

"Kalian berdua takut?, ayolah Muza tidak sekejam itu, dia adalah lelaki yang imut dan manis"

Mendengar ini keduanya menatap ke arah Bella tepatnya ke arah Muza yang menghalangi pandangan keduanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Run Bella!....Run! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang