26:kebakaran

2.2K 420 57
                                    

   Beberapa hari sebelumnya

   Luci tampak agak linglung dan berantakan beberapa hari ini, bahkan temperamental. Para siswa dan siswi menjadi takut untuk berintraksi dengan lelaki cantik dan tampan itu.

    Sesungguhnya banyak rumor yang bermunculan tapi rumor yang ini paling di percayai oleh penghuni sekolah, yang mana Luci selingkuh dari Bella.

   Bella meminta putus agar Luci merasa bersalah atas kelakuanya tapi ternyata Luci malah menerima ungkapan perasaan dari Miwa yang jelas jelas adalah siswi baru, baru 1 bulan pindah ke sini.

   Bella yang merasa sangat kecewa akhirnya memilih keluar tanpa sedikit pun rasa untuk mengungkap kesalahan dari 2 orang itu.

    Terlepas asli atau tidaknya rumor, para siswa dan siswi mengecap keduanya dengan sebutan 'Luci si tidak tahu diri' dan 'Miwa si pelakor'

    Tak hanya Luci yang buruk karena masalah kepergian Bella, Miwa pun terlihat frustasi karena tidak ada satu pun teman yang ingin mendekatinya.

    Tapi memikirkan kondisi Luci yang lebih buruk ia pun menguatkan hatinya, ia tidak bisa jatuh di saat seperti ini karena sudah keinginannya yang ingin bersama Luci walapun harus di cap pelakor.

    'Apanya yang pelakor jelas jelas mereka sudah putus hampir 2 bulan yang lalu!'

    Hatinya berbisik menguatkan diri sendiri.

.
.

    Luci mengerutkan keningnya saat menatap kotak bekal di atas mejanya.

   'Aku alergi wijen'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   'Aku alergi wijen'

    Suara gadis yang menghilang itu tiba tiba berada di kepalanya dengan nada yang sangat akrab.

    "Aku tahu beberapa hari ini kau terlihat agak buruk, tapi yakinlah kebahagiaan pasti akan menghampiri dirimu tidak lama lagi"

   Miwa berkata dengan nada pelan berdiri di samping meja Luci sambil sebisa mungkin mengabaikan cibiran cemohan dari belakangnya.

    Ini pertama kalinya dirinya masuk dan menetap di samping meja lelaki itu biasanya mengajak keluar, tapi karena Luci beberapa hari ini terus menolak akhirnya ia memberanikan diri untuk melakukan hal yang nekat bagi dirinya.

   Bukan ucapan terimakasih dari lelaki itu, melainkan pertanyaan dengan nada kesal.

      "Mengapa mengunakan banyak wijen?"

      "..ha.?.... Haha.. Haha.."

    Miwa yang merasa pertanyaan Luci sedikit konyol dan tertawa lepas.

      "Kau lucu, bukanya kau sangat menyukai wijen? Bahkan saat kau membuat makanan aku bisa merasakan dan mencium bau minyak wijen yang menyengat, serta kau selalu menaruh biji wijen di setiap masakanmu!"

Run Bella!....Run! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang