Ceklek...
Ken sedikit memiringkan tubuhnya untuk membiarkan gadis berwajah cemberut itu melangkah masuk ke dalam rumahnya.
"Sudah ku bilang aku tidak mau ikut kamu pulang!"
Ucapnya dingin menekan kemarahanya pada lelaki yang sedang senyum santai di hadapanya ini.
"Pilihanmu cuma dua, masuk ke dalam dengan sukarela atau dengan paksaan? Kau tau bukan, paksaan seperti apa yang aku maksud!"
"Bastard!"
Bella masuk dengan kesal sedangkan Ken tersenyum semakin lebar. Saat masuk Bella di manjakan dengan dekorasi rumah yang elegan dari lelaki single tua ini.
"Wah..."
Mendengar ini Ken tersenyum, mendekati gadis itu dengan cepat dan meletakan sendal rumahan di depan gadis itu sambil mengambil tas putih itu dengan gerakan alami.
"Kau menyukainya?"
"Hem! Cukup mengejutkan lelaki tua seperti dirimu menyukai nuansa seperti ini.. Haha.. "
Bella tertawa setelah melihat wajah lelaki itu yang buruk sebelum ia melangkah menjauh untuk menyelusuri rumah Ken.
"Kau baru beli atau sudah lama menempati rumah ini?"
Gadis itu berbalik dengan wajah tersenyum sebelum membeku saat melihat Ken tiba tiba menanggalkan jasnya, melonggarkan dasi, membuka beberapa kancing kerah dan membuka kancing di pergelangan tanganya sebelum melipat ke atas.
Ken melempar tas Bella ke atas sofa, ada beberapa permen yang tak sengaja menampakan diri. Lelaki itu mengambil dan memakanya sebelum menatap ke arah Bella yang benggong, melihat ini Ken smirk.
"Heh.. Apa yang kau lihat gadis cabul?"
Bella memejarkan matanya sebelum membelokan tatapanya ke atas sebelah kanan sambil mengelak mentah.
"Tidak... Ngak ada kok!"
'Pantas saja protagonis kuat puluhan rode, dengan tubuh seperti itu siapa yang tidak akan gila'
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Bella!....Run! (END)
Teen Fiction"Selamat Adik manis kau telah menjadi saudara 'tiriku' yang tidak aku harapkan!" "Oh terimakasih, tapi tidak perlu terlalu menekan ucapanmu seolah olah memperjelas posisiku 'kakak tiri'" Dua setan kecil bersatu dan menjadi sebuah keluarga, kakak l...