2:Erza is getting lewd✔️

13.9K 1.3K 17
                                    

Selang beberapa hari, Ayah mengajak sekeluarga diner di luar sebagai cara untuk semakin mempereratkan hubungan kekeluarga terlebih putri kandungnya yang selalu ia tinggalkan untuk pekerjaan.

Bella sedang berusaha menarik kancing di belakang punggungnya yang tersangkut, tetapi ia tidak menyadarinya dan berusaha sekuat tenaga untuk memaksa kancing itu bekerja sehingga jari jari halusnya berubah kemerahan.

Tok... Tok...

"Bentar!"

Masih berusaha untuk tenang.

Tok.. Tok.. Tok...

"Tck... "

Tok..Tok. Tok.. Tok..

"Bab*!"

Berbalik dan menatap ke pintu dengan kesal.

Ceklek...

Wajah Erza yang tidak bersalah sama sekali tersenyum lebar lewat celah pintu sebelum masuk sambil menutup pintu.

"Masih belum selesai? Cepatlah!"

"Ngerti sabar ngak sih!"

Berbalik dengan kesal sambil masih menarik kancing di punggungnya.

Tidak menyadari wajah Erza berubah kaku saat melihat punggung mulus dan tali b*h* di punggung Bella.

"Apa kau tidak keluar!"

Seolah olah bersalah Erza mengalihkan pandangannya dengan canggung ke lain arah saat gadis itu menatapnya dengan dingin lewat cermin di hadapanya.

"Keluarlah kau semakin membuatku kesal!"

Bella merasa tidak akan ada hal baik bila lelaki itu berdekatan dengan dirinya.

"Ah shit!"

"Mau aku bantu?"

Melihat kesabaran gadis ini yang setipis benang laba laba membuat Erza mendekat dan menawarkan diri.

Bella melirik kebelakang dan mengerakan tanganya supaya Erza mempercepat untuk membantunya karna dirinya saja dengan masalah gaun sudah memakan waktu 5 menit hanya untuk menarik resleting.

Erza dengan cepat mengambil alih dengan jarak sedekat ini membuat ia dengan jelas dapat mencium harum dari tubuh adik tirinya yang ringan dan lembut.

"Kau juga mengalami kesulitan?"

Pertanyaan Bella menyadarkan Erza. Dengan cepat tangan bocah lelaki itu menyentuh perut Bella, menahan dan menariknya semakin untuk mendekat.

Tidak menyadari sentuhan ringan itu membuat tubuh Bella tegang dan kaku.

"Kancingnya tersangkut rambut, sebentar aku putuskan"

Bella ingin melirik ke belakang tapi wajah Erza tiba tiba mendekat dan memutuskan rambut dengan giginya di balik punggung gadis itu tapi wajahnya di samping leher Bella seolah olah ingin mencium punggung leher gadis itu.

Hembusan nafas Erza menerpa leher gadis itu dan membuat tubuhnya merinding, di tambah tatapan acuh tak acuh remaja lelaki itu yang menatap ekspresi datarnya entah kenapa tiba tiba otaknya blank tidak tahu harus melakukan apa selanjutnya.

Erza menatap bibir pink yang lembap di hadapanya dan sedikit bertanya tanya bagaimana dengan teksturnya.

Ia tahu arti tatapan itu tapi tubuhnya masih lumpuh sehingga saat remaja lelaki itu mendekat ia hanya bisa menutup mata ketakutan tapi tubuhnya tidak memiliki reflek untuk menghindar seolah olah ia mau tapi malu.

Bibir Erza hampir saja akan menekan bibir Bella jika saja bunyi ketukan tidak mengangu keduanya.

Tok.. Tok..

Run Bella!....Run! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang