Tangan Bella turun, mengusap pipi lelaki itu sebelum mencegkram dagu itu dengan kuat hingga kuku Bella menusuk daging wajah lelaki itu."Hanya karena aku yang pertama menawarkan cinta dan kau menyambutnya sebagai balas budi? menyayangiku dengan cinta sekaligus melindungi diriku dengan senjata, ide yang sangat cerdas"
Bella melonggarkan cengkramanya dan mengusap bekas kukunya dengan kasar, menatap wajah tenang itu membuat Bella tersenyum smirk.
Melihat ini tatapan menggila Ken bocor di matanya tapi gadis kelinci sama sekali tidak menyadarinya.
"Aku sengaja mempermainkan perasaan mu agar kau mengerti bahwa aku benar benar menginginkan cintamu bukan rasa kasihanmu, tapi tampaknya kau masih tidak menyadari di mana letak kesalahanya"
Suara Bella sangat dingin dan tegas anehnya di telinga Ken suara itu seperti rengekan manja.
"Bedanya Zio dan dirimu terletak pada pengendalian emosi dan pemahaman diri sendiri dengan baik, jika kau mengatakan aku adalah gadis jahat yang mengecewakan hatimu maka Zio akan menganggap diriku seorang gadis yang sedang berusahan memprioritaskan kebahagian diri sendiri"
Bella ingin menurunkan tanganya tapi Ken mengengam jari jari itu erat untuk tetap di samping pipinya.
"Sekarang kau tahu bedanya nilai dirimu dan dirinya di mataku bukan!"
Tersenyum tipis dengan pandangan yang melembut, posisi keduanya sangat intim jika siapa pun yang melihat pasti akan menduga bahwa keduanya sedang di mabuk asmara tapi hanya keduanya yang tau apa yang sebenar benarnya terjadi.
"Zio juga mengajarkan untuk tidak memiliki dendam, bukan saja itu semakin membuat hatimu sempit tapi juga itu akan merusak hatimu. Aku sudah memaafkan tapi sayangnya aku tidak pernah lupa perasaan itu saat tahu kau tidak benar benar menganggap cintaku serius"
Bella mengakhiri ucapanya berharap lelaki itu memikirkan lagi kesalahanya dan sadar bahwa keduanya sudah tidak memiliki harapan. Dipaksa seperti apa pun hubungan ini akan berakhir dirinya yang lagi dan lagi menyakiti lelaki itu.
Senyum Bella menghilang beberapa detik setelah melihat betapa tenangnya pemeran utama pria di hadapanya dalam situasi ini, tak hanya memandangnya dalam diam ada tatapan lembut dan panas berasal dari dalam mata itu.
Melihat ini Bella sadar ada sesuatu yang salah, tapi ia sama sekali tidak menemukan apa yang salah dari awal sampai akhirn pada ucapanya dan tindakanya.
Setelah mendengar hal ini, keinginan Ken semakin kuat hingga ke tahap ekstrim untuk segera mengikat gadis ini erat erat di sampingnya, melindunginya, mengurungnya dalam sangkar emas dan membuat gadis itu menghabiskan sisa hidupnya hanya berada di sisinya.
Ia tidak terlalu memikirkan masalah ini tapi setelah gadis ini mengangkat masa lalu, sekarang ia tahu dari mana perasaan posesif, obsesif dan pikiran liar lainya berasal.
Ternyata dari kekecewaan terhadap dirinya yang tidak bisa memberikan cinta sepenuh hati saat gadis itu masih menyukainya dan kini ia tidak suka melihat gadis yang dulu ia sia siakan menjalin hubungan dengan lelaki lain.
Bella mendorong tubuh Ken menjauh tapi dagunnya di cengkram tangan tangan keras dan panjang itu membuat kedua bibirnya terpisah.
"Sayang setelah kau mengatakan akar masalahnya sekarang, aku benar benar sadar bahwa aku tak hanya mencintaimu melainkan aku....cinta mati pada dirimu!"
Cup...
Mengigit bibir bawah Bella sebelum menyerbu mulut gadis itu dengan panas.
Bella melebarkan matanya, mendorong lelaki itu dengan panik tapi sedikitpun tubuh Ken tidak bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Bella!....Run! (END)
Teen Fiction"Selamat Adik manis kau telah menjadi saudara 'tiriku' yang tidak aku harapkan!" "Oh terimakasih, tapi tidak perlu terlalu menekan ucapanmu seolah olah memperjelas posisiku 'kakak tiri'" Dua setan kecil bersatu dan menjadi sebuah keluarga, kakak l...