Ada sebuah kuil yang sedang di kunjungi pengunjung di musim semi ini, dari yang berdoa meminta keberkahan hingga hanya sekedar berkunjung dan berswafoto.
Memasuki belakang kuil, tepatnya hutan rimbun yang mulai terbentang sejauh mata memandang. Pohon yang di yakini sudah ada sejah zaman dahulu menututupi sebagian tanah pegunungan termasuk menutupi peperangan yang sedang berlangsung.
Duarr!.......
Suara letupan dan tembakan terdengar sana sini, mayat bergelempangan dan sejumlah senjata berserakan di tanah dengan menyedihkan.
Tapi di antara itu semua, ada seorang pemuda berkulit bening, berambut hitam legam dengan fitur wajah cantik dan tampan sedang menerjang dengan penuh semangat.
Bahkan senyum itu terus terbit saat melihat para korbanya meninggal setelah sebagian anggota tubuhnya terlepas dari tubuh baik itu tangan, kaki maupun kepala.
Berbekal sebuah pedang dan sebuah pistol cukup untuk menjatuhkan sebagian tentara tingkat tinggi milik Ken.
.....
Di balik topeng, Ken menerjang dengan kecepatan tinggi tidak menyisihkan sedikitpun waktu yang terbuang sia sia
Tapi dari kejauhan, seseorang yang memantau kejauhan terlihat santai lewat tatapan tajam dari lubang topenya.
Ia mengalihkan pandanganya dari tubuh Ken ke Luci yang berada sekitar 100 m dari tempat Ken. Jarak itu pasti akan memendek dengan segera lalu ia berbalik melangkah pergi meninggalkan kawasan peperangan.
Tidak mengetahui bahwa ada titik merah kecil hampir tak terlihat yang terus berkedit dari topengnya.
...
Seketaris Ken yang bersembunyi di sekitar pohon dan rumput tinggi menatap satu titik merah yang bergerak semakin menjauh dari kawasan peperangan.
"Target bergerak!"
Ia dan sejumlah orang yang ikut bersembunyi mulai bergerak mengikuti titik merah tersebut.
"Kau tahu mengapa Bella dan orang-orangnya selalu menggunakan topeng?"
Suara Ken kembali terngiang di telinga si seketarisnya.
"Karena gadis itu sama seperti diriku yang suka mengontrol!"
Dirinya awalnya kebingungan, di tambah Ken memerintahkan dirinya untuk diam diam memantau dari kejauhan untuk melihat dimana Hatsumi berada.
Hatsumi?....
Bukankah wanita itu sedang melarikan diri sekarang! Tapi setelah semuanya ia perhatikan dengan saksama barulah ia mengerti, tebakanya adalah Hatsumi tidak melarikan melainkan menyamar menjadi salah satu pengawal yang diutus.
Hanya menunggu waktu pasti ia akan bergerak, entah apa rencananya kali ini tapi Ken hanya memerintahnya untuk mengikuti wanita itu bukan menangkapnya.
....
Hataumi membuka topengnya saat menatap sebuah gundukan tanah di kelilingi rumput hijau panjang.
1 tahun yang lalu....
Tubuh Hatsumi di tolak hingga tersungkur kelantai, saat ingin bangun punggungnya di injak untuk tetap menyentuh lantai.
Lalu sepatu kulit berdiri tepat di ujung kepala Hatsumi, Hatsumi yang awalnya marah mendadak memucat dan tubuhnya bergetar ketakutan.
"Seingatku aku memerintahkan dirimu untuk memantau pergerakan Yanai, lalu mengapa kau tiba tiba menghilang dan memiliki Putra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Bella!....Run! (END)
Teen Fiction"Selamat Adik manis kau telah menjadi saudara 'tiriku' yang tidak aku harapkan!" "Oh terimakasih, tapi tidak perlu terlalu menekan ucapanmu seolah olah memperjelas posisiku 'kakak tiri'" Dua setan kecil bersatu dan menjadi sebuah keluarga, kakak l...