Daniel berdiri di depan jendela kaca hotel yang menampilkan sudut kota Jepang pagi menjelang siang. Hari ini langit sangat cerah sehingga panas sinar sang mentari sedikit menyengat.Puas melihat dalam diam, ia mengeluarkan telpon dan menghubungi seseorang dengan wajahnya yang tanpa ekspresi.
"Tawaranya di tolak, habisi semuanya!"
Setelah mengucapkan kalimat itu dengan dingin, Daniel menutup telponya bersamaan langkah kaki yang mendekat.
Daniel melirik ke samping, wajah cantik Hatsumi terlihat cemberut menandakan sesuatu tak sesuai dengan yang ia inginkan.
"Aku tidak tahu bahwa orang orang gadis itu sangat sulit untuk di ajak kerjasama!"
Keluh kasar itu ia ucapkan dengan nada aduan pada putranya, Daniel tersenyum lembut dan mengengam tangan ibunya erat.
"Tenanglah ibu, semua terkendali dengan baik"
"Aku akan menunggu hasilnya!"
Hatsumi menyentak tangan putranya dengan kasar dan berbalik menjauh meninggalkan Daniel yang kecewa dengan sikap ibunya.
'Ibu kapan sikapmu akan berubah kepadaku? Sudah sejauh ini tapi kau tetap saja tidak menerimaku'
Daniel mengengam dadanya yang nyeri dan hampir membuatnya sulit untuk bernafas.
...
Kakek Yanai sedang menatap lukisan 2 wanita cantik yang mirip.
Lukisan yang ia lukis sendiri gabungan foto ibu Bella saat remaja dengan foto Bella sekarang yang beranjak dewasa.
Bella yang mengenakan gaun merah sedangkan ibunya mengunakan gaun putih, walaupun keduanya hampir mirip tapi tempramen keduanya sangat berbeda jauh.
Entah apa yang lelaki tua itu lamunkan yang pasti tatapan itu penuh sendu dan rindu.
Tok.. Tok..
Ceklek..
Paman Lee masuk sambil membawa berkas berkas, ia meletakan berkas tersebut di atas meja kantor sebelum berdiri tegak menatap bosnya yang masih menatap lukisan dari balik meja kantornya.
Kakek berbalik dan duduk di kursi sambil menyuruh Lee untuk memberikan informasi.
"Tugas Nona Bella di Thailand telah selesai begitu juga tugas lainya, nona meminta izin untuk pulang ke Jepang"
Kakek terdiam lama sambil melirik foto gadis kecil berusia 3 tahun di samping meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Bella!....Run! (END)
Teen Fiction"Selamat Adik manis kau telah menjadi saudara 'tiriku' yang tidak aku harapkan!" "Oh terimakasih, tapi tidak perlu terlalu menekan ucapanmu seolah olah memperjelas posisiku 'kakak tiri'" Dua setan kecil bersatu dan menjadi sebuah keluarga, kakak l...