43:berkah yang tak ternilai.

790 144 13
                                    

Kedua pipi Bella di tahan Ken, lelaki itu dengan saksama memperhatikan wajah gadis itu. Keduanya terlalu fokus sehingga terlihat mengabaikan seluruh kejadian dan membuat Zio tidak senang.

Ia mendekat dengan tergesa gesa sebisa mungkin menghindari peluru peluru yang melayang.

"Bisakah kalian bergegas, atau kau tetap di sini biar aku yang menyembunyikan Nona!"

Ken baru tersadar dengan teriakan Zio, melihat situasi yang semakin parah ia pun bergegas membawa Bella. Bella yang masih linglung langsung di tarik Ken untuk menuju ke arah pintu belakang dimana para pelayan toko telah duluan melarikan diri dari pintu belakang.

"Eh.."

Bella menatap ke belakang di mana Zio masih sibuk menembak, tindakan ini seolah olah semakin memperjelas sikap acuh tak acuhnya pada dirinya.

Dirinya cuma ingin Zio sekali saja melihat kepergianya tapi jika seperti ini dan sudah sejauh ini sikap lelaki itu tetap seperti itu ia rasa lebih baik mundur.

"Hah💨"

Ken yang di depan terus menarik tangan gadis itu untuk bergegas pergi, seperti saran Zio pusat pembelanjaan penuh orang ramai dan penyerangan dapat di minimalisir. Pikiran ini membuat ia tidak memperhatikan Bella yang patah hati di belakang.

Bella menurunkan pandangannya, suara yang ingin memanggil Zio ia tahan, begitu juga air matanya yang telah mengenang.

Shuk!!

Bella menarik nafas lewat hidungnya, lalu menatap kedepan. Zio yang masih fokus melirik tubuh gadis itu yang belum jauh.

Tap..

Tap.. Tap..

Bunyi langkah kaki berlari dalam cepat dan menghampiri punggung Bella, Bella mengerutkan keningnya sebelum sempat melirik ke belakang.

Cup....

Sebuah lengan memeluk perutnya, dan tengkuknya di pegang dan bibir hangat menimpa bibirnya dengan halus. Harum susu langsung memenuhi penciuman Bella.

Ken yang awalnya memegang lengan gadis itu sedikit kebingungan mengapa tangan itu tidak bergerak walaupun ia tarik pelan, saat melirik kebelakang matanya membulat sempurna.

Melihat istrinya sedang di tahan dan cium oleh mantan bawahanya.

'that son of a...!!!'

Ken langsung mendekat, melepaskan lengan Zio dari perut Bella dan megendong gadis itu di depanya layaknya mengendong tady bear.

Bella yang masih terpejam tiba tiba merasa kehilangan, membuka matanya hal pertama yang ia lihat cat tembok berwarna krim. Melihat ini ia kebingungan dan menatap tubuhnya ternyata di peluk dan di gendong oleh Ken.

Ken menatap Zio tajam mengabaikan pemberontakan Bella yang minta turun.

Menatap dengan dingin dan penuh permusuhan lalu berbalik, wajah kebingungan Bella muncul di hadapan Zio, melihat kekasihnya membuat gadis itu tersenyum senang sebelum menyadari bahwa jarak keduanya semakin menjauh.

"Io ak-"

Ucapan gadis itu terpotong saat Zio menahan lenganya dan berkata dengan tenang seolah olah apa yang ia ucapkan bukan kalimat spesial sama sekali tapi jelas mengejutkan semua orang terutama Ken.

"Soal ucapanmu beberapa hari yang lalu aku terima lamaran pernikahanmu, untuk itu jaga dirimu sampai aku datang!"

Bawahan Zio terdiam di tengah aksi peperangan, tak hanya bawahan yang terdiam membeku Ken yang ikut mendengar pun tiba tiba merasa pukulan kuat mengenai otaknya.

Run Bella!....Run! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang