Luci menutup matanya saat bibirnya menimpa bibir gadis itu, tapi tekstur bibir gadis itu tidak terasa lembut seperti kelihatanya bahkan bibirnya sedikit dingin.
Luci membuka matanya dan kaget saat melihat bibirnya menimpa 3 jari Bella tepat menghalangi bibir gadis itu.
Luci juga dapat melihat Bella smirk dalam jarak dekat.
Entah apa yang terjadi selanjutnya terdengar suara berisik dari dalam bilik yang Luci dan Bella berada.
Srakkk...
Blam..
Plak...
Clik... Clak..
Ceklek..
Bella keluar dengan sedikit menepuk kedua tanganya seperti membersihkan debu lalu melangkah dengan ringan, meninggalkan lelaki cantik itu yang masih terduduk diam.
Bahkan samping pipinya yang halus dan putih sedikit kemerahan seperti bekas tamparan.
....
Yuki pulang dengan wajah buruk, turun dari mobil dan memasuki ruang tamu dengan kesal bahkan tasnya di lempar dengan kasar.
Ada lelaki muda yang sedang sibuk main hp terganggu dengan kedatangan Yuki, Yuki duduk di sampingnya dengan wajah kesal.
"Ada apa?"
"Lelaki bajingan itu menghancurkan hp ku!"
"APA!"
Si lelaki mematikan hpnya saat melihat adik perempuanya terlihat sedih, ia menarik adiknya ke dalam pelukan dan menenangkanya.
"Ceritakan!"
Yuki menceritakan kejadianya, tentu saja dalam versi dirinya korban dan Luci adalah pelaku.
"Bajingan...."
Kakaknya menahan marah, lalu mengusap air mata adiknya dan menghibur dengan nada tenang.
"Tenanglah, kakak pasti mencarikan keadilan untuk dirimu"
Menatap wajah Yuki dengan berat, seperti menyadari pandangan aneh kakaknya, Yuki sedikit bangun dari posisi bersandar lalu mengecup bibir kakaknya dengan kansual.
"Aku ingin kedua pasangan mendapatkan pembalasan seberat beratnya"
Ada nada kebencian dari bibir cantik itu, kakaknya tersenyum dan menarik tubuh Yuki mendekat lalu melumati bibir gadis itu.
"Lalu aku akan mendapatkan apa sebagai bayaran?"
Yuki merasa kehilangan saat lelaki itu menjauh, tapi wajahnya kembali kesal saat mendengar perkataan lelaki itu.
"Kau bisa mengeluarkanya di dalam!"
Perkataan Yuki membuat lelaki itu sangat senang, ia kembali melumati bibir gadis itu.
....
Bella sedang berbelanja di market, membeli makanan ringan dan lainya untuk ia habiskan malam ini.
Langit sudah berubah jinga saat Bella keluar dari market, ia berjalan dengan langkah normal sambil bersenandung pelan.
Di belakangnya ada sebuah van yang berjalan pelan seperti mengawasi Bella, melihat ada celah mobil melaju mendekati ke arah Bella.
Van berhenti tepat menghalangi jalan Bella, saat pintu terbuka 2 orang laki laki dengan wajah sangar keluar dan menarik gadis itu untuk ikut masuk.
Van mundur dan memutar arah lalu melaju kencang, ada 4 laki laki yang berwajah jelek serta beringas menatap Bella dengan tatapan liar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Bella!....Run! (END)
Teen Fiction"Selamat Adik manis kau telah menjadi saudara 'tiriku' yang tidak aku harapkan!" "Oh terimakasih, tapi tidak perlu terlalu menekan ucapanmu seolah olah memperjelas posisiku 'kakak tiri'" Dua setan kecil bersatu dan menjadi sebuah keluarga, kakak l...