بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Assalamualaikum semuanya
Pa kabar? masih setia baca sampai part ini?
Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat
.
.
."Senakal dan seburuk apapun kita. Tidak ada alasan untuk meninggalkan suatu kewajiban sebagai seorang muslim."
~Aidan Aksa~
Part 6 |Kaptennya Zira|
Gus Alzan membuka mushaf berukuran kecil yang berada di tangannya, saat ini laki-laki itu tengah berada di kursi kayu depan Ndalem. Bibirnya mengeluarkan suara kecil saat memulai kegiatan Muroja'ah. Suasana sore merupakan waktu penuh ketenangan yang gus Alzan senangi. Setelah dua puluh menit, laki-laki itu beralih untuk meminum secangkir teh yang sudah dingin.Laki-laki itu memutuskan untuk beranjak dari duduknya setelah melirik pada jam tangan yang dirinya kenakan. Kini hanya tersisa waktu 20 menit sebelum ia pergi ke kota Jakarta.
Gus Alzan meraih cangkir yang sudah kosong, lalu membawanya masuk ke dalam rumah. Langkahnya berbelok melihat sang umi sedang duduk sendiri di ruang tamu. "Assalamualaikum umi sayang,"
Umi Eli sontak mendongak, menatap putranya dengan seutas senyum. "Waalaikumsalam. Udah mau berangkat, nak?"
Gus Alzan mengangguk, kemudian beralih duduk di samping umi Eli. "Liatin apa umi?" tanya Gus Alzan sedikit melirik kertas berukuran kecil yang berada di tangan umi Eli.
Umi Eli melebarkan senyumnya, tangan yang tadinya berada di atas paha kini ia angkat menjadi di depan dada. "Ini foto calon menantu umi, Alzan mau lihat gak?"
Gus Alzan tertawa, ia menggeleng pertanda tidak mau. Hal itu tentu membuat umi Eli merubah air mukanya. "Kenapa?"
"Alzan engga mau terus membayangkannya umi, karena dia belum halal untuk Alzan pikirkan."
Umi Eli tersenyum haru, memang didikan Abi Ali tidak pernah gagal. Gus Alzan langsung memeluk tubuh sang ibu. "Alzan izin ya, umi. Seminggu ke depan jadwal Alzan ngajar di kampus full, jadi kayaknya Alzan engga balik dulu ke pesantren."
Umi Eli membalas pelukan putranya. "Jaga diri baik-baik ya, nak. Jaga sholatnya."
"Na'am umi,"
★★★
"GIO WOY BALIKIN JEPIT RAMBUT GUE," teriak Zira yang sibuk mengejar Gio yang berlari tidak jauh didepannya.
"PINJEM DULU, BUAT LETTA," balas Gio ikut berteriak dengan berjalan mundur, karena Zira yang semakin tertinggal jauh.
"ITU DARI AKSA BUAT GUE, BUKAN BUAT KAMBING LO," ucap Zira yang bersiap melempar sendal ke arah Gio membuat cowok itu mengangkat tangganya, pertanda meminta ampun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy or My Gus
Teen Fiction|•KONFLIK TIDAK SERUMIT CINTAMU PADANYA•| |•FOLLOW SEBELUM MEMBACA!•| Ini cerita tentang perjodohan yang di yang dialami oleh seorang ratu di geng motor bernama ALVAROS yang merupakan geng motor yang dikenal dengan keberingasan dan kekejamannya. Kal...