10. Hancur

4.8K 251 14
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum semuanya

Pa kabar? masih setia baca sampai part ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat

.

.

.

"Tidak ada orang tua yang benar-benar membenci anaknya sendiri. Hanya saja, cara mereka menunjukkan kasih sayang yang berbeda."

~Andro~

Part 10 |Hancur|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 10 |Hancur|

Angin malam yang terasa dingin itu menyapu lembut permukaan kulit wajah Aksa. Cuaca yang mendung mengakibatkan tidak ada benda langit yang biasa terpancar indah di atas sana. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 01.15 dini hari. Namun, Aksa masih berkutat dengan rokok yang terjepit di jari tangannya. Aksa mengepulkan asap rokok ke atas, ini adalah rokok ke-8 yang telah laki-laki itu habiskan.

Aksa membuang puntung rokok itu kesamping. Laki-laki itu memijat pelipisnya menggunakan ibu jari dan jari tengah. Kepalanya terasa pening, mungkin akibat 4 botol alkohol yang ia teguk. Aksa sangat kuat, sehingga 4 botol alkohol saja tidak membuatnya mabuk. Hanya pusing.

"Lo milik gue Ra," Aksa tertawa sinis, dirinya kembali murung ketika mengingat gadis itu.

Dalam diam, hati dan pikiran Aksa tengah beradu. Hatinya yang menyuruh untuk mengikhlaskan Zira demi kebaikan gadis itu, sedangkan pikirannya mengatakan bahwa ia harus memiliki Zira bagaimanapun caranya.

Aksa memegangi kepalanya dengan kedua tangannya dalam keadaan menunduk. Laki-laki itu kembali menatap ke langit yang sudah mengeluarkan air yang lumayan deras. Aksa melirik ke arah botol wine yang kosong.

"ARGHHH," teriak Aksa bersamaan dengan di lemparnya botol itu ke lantai.

Aksa kembali menjatuhkan dirinya kelantai, tepat dimana beling pecahan botol itu berada. Tanpa rasa ngeri, laki-laki itu mengambil dan menggenggam pecahan botol itu di tangannya.

Aksa sedikit meringis merasakan perih saat beling itu menusuk tangannya.

"Mama gak kangen Aksa?" lirihnya parau dengan memandangi tangannya yang sudah berlumuran darah.

"YA TUHAN, AKSA," pria paruh baya segera berlari menghampiri anaknya yang bersandar di dinding kaca balkon kamar, dengan tangan yang berlumur darah.

"Kamu mau bunuh diri hah?" Andro-- Ayah kandung Aksa itu memegang tangan Aksa yang berdarah.

Badboy or My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang