28. Semakin bingung

4.7K 214 1
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum semuanya

Pa kabar? masih setia baca sampai part ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat
.
.
.

"Emang paling bener itu jadi cowok ganteng!"

~Nikoo

Alzan menutup mushaf yang baru selesai ia baca, tatapannya beralih pada perempuan yang meringkuk di atas ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alzan menutup mushaf yang baru selesai ia baca, tatapannya beralih pada perempuan yang meringkuk di atas ranjang. Laki-laki itu tersenyum, setelah menaruh sajadah dan Al Qur'an pada tempatnya, Alzan berjalan ke arah istrinya yang masih terlelap. Dikarenakan hari ini hari ke-2 Zira halangan, jadi perempuan itu tidak terbangun subuh tadi.

Alzan mengecup singkat kening Zira, tangannya bergerak untuk menepuk pelan pipi perempuan itu. "Nazira, bangun! Siap-siap sekolah," panggilnya lembut di telinga Zira.

"Eunghh" lenguh Zira membalikan badannya menjadi memunggungi Alzan dengan mata yang masih terpejam. Mencari posisi ternyaman.

"Sayang bangun," ucapnya menepuk bahu istrinya.

Tidak ada jawaban.

"Humairaku"

Tidak ada jawaban.

"Zaujati,"

Tidak ada jawaban.

"Au--"

Bughh

"Berisik lo!" Zira bangkit dari tidurnya setelah melempar bantal pada wajah suaminya. Bukannya baper, kini telinganya terasa panas mendengar panggilan Alzan.

Zira menguap lebar, tangannya mengucek-ucek matanya sendiri. "Jangan di kucek," tangan Alzan mencekal tangan Zira.

Zira menghempaskan tangan Alzan, membuat laki-laki itu terkejut. Zira bangkit dengan muka bantalnya. Ia berjalan ke arah kamar mandi, tanpa memperdulikan Alzan yang masih terdiam ditempat.

Sebelum membuka pintu kamar mandi, Zira membalikan badannya. "Gue masih marah ya! Jangan pikir kejadian tadi malem, berarti gue udah maafin lo!" ucapnya nyalang.

Alzan mengerjapkan matanya bingung. Jahat? Tidak peka? Maafin? Ahh seperti kepala Alzan terasa pecah memikirkan apa yang terjadi dengan istrinya.

"Ya Allah. Yang maha tau, beritahu kesalahan saya terhadap istri saya," Alzan menghembuskan nafas sabar, lalu berjalan keluar kamar menuju dapur.

Ia akan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga Zira. Sesampainya di dapur Alzan membuka pintu kulkas dan mengambil beberapa bahan untuk ia jadikan menu sarapan hari ini. Membuat nasi goreng spesial sepertinya tidak terlalu buruk.

Badboy or My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang