7. Hati yang akan terluka?

4.9K 276 5
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum semuanya

Pa kabar? masih setia baca sampai part ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat
.
.
.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 7 |Hati yang akan terluka?|

3 Minggu kemudian.

Laki-laki dengan Jersey bernomor punggung sembilan itu mendribble bola berwarna oranye di tangan kanannya mendekati ring basket. Mata hitamnya menatap fokus ke depan, semakin dekat laki-laki berperawakan tinggi itu langsung melakukan shoot tanpa basa-basi.

Sorakan dari beberapa siswi yang sengaja menontonnya berlatih membuat dirinya merasa jengah. Mengusap peluh yang keluar dari pelipisnya seraya berjalan untuk mengambil kembali bola basket yang dibiarkan mendarat bebas.

Aksa melirik jam tangan yang bergelung indah di pergelangannya. Tatapannya beralih pada teman se-ekskul yang sudah berbaris di tengah-tengah lapangan.

"Ganti baju atau dandan? lama!"

Mendengar pertanyaan atau yang lebih tepat sindiran langsung yang keluar dari mulut Aksa membuat sekitar 20 anak SMA Lima Sila menunduk dan saling menyenggol. Beberapa dari mereka ada yang mengucapkan kata maaf secara bergantian.

Aksa itu galak, bahkan dia bisa lebih galak sekaligus teladan dari sang ketua OSIS. Apalagi di posisinya yang sangat di segani oleh kalangan SMALILA termasuk guru sekalipun. Tidak ada yang berani dengan cowok itu, kecuali siswi yang tak lain adalah kekasihnya sendiri. Nazira.

"Main!" titah Aksa melempar bola oranye itu ke sembarang orang setelah mereka melakukan pemanasan selama beberapa menit.

Karena ini bukan acara pertandingan, melainkan hanya latihan rutin saja, mereka membaginya menjadi 4 tim. Aksa menjadi tim pertama yang bermain. Mereka bermain dengan Aksa sebagai kapten basket SMALILA yang mengajarkan beberapa teknik ataupun taktik dalam permainan.

Para siswi sesekali memekik histeris kala Aksa tanpa sengaja mengangkat Jersey yang dikenakannya untuk mengelap keringat yang keluar, dan tentu itu memperlihatkan perut six pack yang dimilikinya.

Aksa menuju pinggir lapangan setelah selesai bermain, banyak dari para siswi-siswi yang tadi menontonnya berbondong-bondong menawarkan air minum. Namun, Aksa tolak secara mentah-mentah dan memilih meminum air mineral yang dibawanya sendiri.

Saat asik menikmati angin sepoi-sepoi, tanpa sengaja matanya yang sedikit menyipit karena sinar matahari itu menangkap sosok gadis yang berdiri di ujung lapangan. "Siapa gadis cantik yang berdiri di pinggir lapangan itu?" tanyanya entah kepada siapa.

Badboy or My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang