38. Kunjungan rumah

3.6K 248 12
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum semuanya

Pa kabar? masih setia baca sampai part ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat
.
.
.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
🌻🌻

Suasana di dalam club malam begitu elektrik dengan gemerlap lampu-lampu berwarna yang memantulkan cahaya di sekitar, musik bergema di seluruh ruangan dan orang-orang menari dengan semangat di tengah-tengah lantai dansa. Aroma alkohol menguar di sekitarnya, hingga detik berikutnya ia meneguk minuman bersoda itu hingga tandas.

Kepalanya ikut pusing melihat keramaian yang tercipta, ditambah lagi kedua temannya yang digelendoti manja oleh wanita-wanita dewasa. Laki-laki itu mendelik tajam ketika ada seorang wanita yang mendekat ke arahnya.

"Heh bang*st, ayo pulang! pala gue pusing!"

Dion tertawa melihat wajah tersiksa sahabatnya, ia mengusir secara halus wanita-wanita di kedua sisinya. Dia mengeluarkan sebatang rokok dan membakar ujungnya. "Lo nggak minum alkohol njir, bisa pusing?" tanya Dion setelah menghembuskan asap ke sebelah kiri.

Venus berdecak, laki-laki itu menyenderkan tubuhnya ke punggung sofa. Tatapannya beralih pada Titan yang kini malah ikut berjoget ria di depan sana. "Pusing liat cewek-cewek kurang belaian kaya mereka."

Dion mendekatkan diri dengan Venus, mengulurkan sebatang rokok kearahnya yang diterima baik oleh sang empu. Maklum saja Venus tidak betah, karena memang ini pengalaman pertama bagi laki-laki itu. Sedangkan dirinya sudah beberapa kali ke tempat ini, tidak sering hanya saat ingin saja. Apalagi setelah kedatangan Alzan, jadwal ke tempat seperti ini nampaknya menurun drastis.

"Gue mau nanya,"

Celetukkan Venus membuat Dion mengalihkan objek pandanganya, satu alis laki-laki itu terangkat.

"Kakak lo, kenapa nggak keliatan lagi?"

Tawa Dion mengudara, tetapi tidak berlangsung lama. Lelaki itu kini menatap Venus penuh ketengilan. "Lo beneran naksir sama kakak gue?"

Haishh! Tentu saja Dion sadar dengan gelagat sahabatnya ini. Dimana Venus akan berubah menjadi cowok kalem bin berakhlakul karimah saat bertamu ke rumahnya. Sepertinya kata bertamu untuk Venus kurang pas, karena nyatanya laki-laki itu hampir setiap hari ke rumahnya.

Melihat Venus yang tidak menjawab, membuat Dion peka untuk melanjutkan ucapannya. "Dia udah balik ke pondok, kak Aisha emang nggak pernah betah di rumah. Dia lebih betah di pondok," Dion tersenyum sendu. Ia merindukan kasih sayang kakaknya yang dulu. "Sorry, hanya itu yang bisa gue kasih tau."

Badboy or My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang