49. LDR?

3.5K 194 8
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum semuanya

Pa kabar? masih setia baca sampai part ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat

.

.

.

🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
🌻🌻

Part 49 |LDR?|

1 Minggu kemudian.......


"Dua hari, sayang," lirih Alzan mengelus punggung Zira yang bergetar dalam pelukannya.

Alzan meminta izin untuk pergi ke Bandung selama dua hari, ia akan mengisi ceramah di dua acara besar di sana. Sebenarnya yang mendapatkan undangan adalah Abi-nya, tetapi karena sekarang Abi Ali tengah berada di Tarim membuat Alzan yang harus mengisi acara tersebut.

"Lama bangett, hikss," Zira kembali menangis, menenggelamkan wajahnya pada dada Alzan. Ia tidak mau jauh dari suaminya, meskipun dua hari tetapi menurut Zira itu sangatlah lama.

Alzan mencium pucuk kepala Zira, masih mencoba menenangkan perempuannya. Ia pun tidak mau jika harus berjauhan dengan Zira, tapi di sisi lain dia juga tidak bisa menolak karena ini merupakan amanah langsung dari Abi-nya.

"Janji. Setelah acaranya selesai, saya langsung pulang," bujuk Alzan menempatkan jari kelingkingnya ke hadapan Zira.

Zira melirik sekilas, tidak tertarik dengan jari Alzan. Perempuan itu semakin mengeratkan pelukannya seraya menggeleng cepat. "Gak mau!" tegas Zira.

Alzan menurunkan tangannya. "Terus maunya apa, hm?"

Zira mendongak, menatap Alzan yang kini juga tengah menatapnya. Kelihatannya laki-laki itu juga ikut bersedih, sama seperti dirinya. "Zira mau, mas jangan pergi."

Alzan tersenyum, mengecup singkat hidung Zira membuat perempuan itu dengan spontan menutup mata. Melepas pelukannya, Alzan menangkup kedua sisi pipi istrinya. "Tidak bisa Ra, ini amanah dari Abi," kata Alzan lembut.

Zira terdiam seraya menatap lekat wajah pria dihadapannya. Ia berpikir sejenak, sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan. Pertanda bahwa dirinya memberikan izin kepada suaminya. Jika dipikir-pikir, tidak mungkin ia menghalangi suaminya yang akan berdakwah ataupun menjalankan amanah dari Abi Ali.

Alzan tersenyum simpul, kembali membawa Zira kedalam pelukannya. Mata laki-laki itu terpejam, menikmati rasa tenang dalam dirinya ketika berada di dekat Zira.

Badboy or My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang