|•KONFLIK TIDAK SERUMIT CINTAMU PADANYA•|
|•FOLLOW SEBELUM MEMBACA!•|
Ini cerita tentang perjodohan yang di yang dialami oleh seorang ratu di geng motor bernama ALVAROS yang merupakan geng motor yang dikenal dengan keberingasan dan kekejamannya. Kal...
"Mungkin kamu adalah lelaki pertama yang berhasil membuatku jatuh cinta. Tetapi, ternyata bukan kamu takdir yang tertulis di lauhul mahfudz-Nya."
~Nazira Aurora D.~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part 8 |Sebuah lagu|
Jam sudah menunjukan pukul satu dini hari. Namun, di kamar dengan cahaya remang-remang, Zira——gadis itu tidak bisa memejamkan matanya. Zira berbaring dengan mata yang memandangi langit-langit kamar. Saat ini dirinya tengah dilanda kebingungan juga ketakutan.
"Tinggal 3 hari lagi," gumam gadis itu bangkit dari baringnya.
"Gue harus gimana?"
"Gue cinta Aksa, tapi ayah bunda?
"Gue gak mau mereka kecewa,"
"Tapi Aksa?"
Zira mengacak rambutnya frustasi, ia kembali mengeluarkan air matanya, hari sudah berganti hari. Kini acara lamarannya tinggal 3 hari lagi, sedangkan belum ada satupun anggota ALVAROS yang mengetahui akan hal ini. Apa lagi ketika sudah menikah pasti Ayahnya atau suaminya akan melarang keras dirinya untuk bermain bersama ALVAROS.
"Gue harus cerita semua ini besok di markas. Gue gak mau mereka tambah kecewa kalo denger ini dari orang lain," tekadnya menghapus air mata.
"Aksa. Mungkin Tuhan mempertemukan kita, tapi tidak dengan mempersatukan," lirih gadis itu sebelum terlelap.
★★★
Zira masuk kedalam kelasnya yang sangat gaduh. Seperti biasa, gadis itu sampai disekolah pukul 07.45. Bahkan bel masuk sudah berbunyi dari 45 menit yang lalu. Di tengah kerusuhan kelas, Zira berjalan menuju bangku paling pojok belakang, dimana tempat duduknya dan juga Aksa.
"Kalo lo gak telat kayaknya ikan udah kayang ya Ra," ucap Dion melihat Zira dengan santainya duduk di kursi bagian samping bangkunya.
"Bahkan terbang Yon," jawab gadis itu tanpa menoleh. "Ini gak ada guru?" lanjutnya lagi, bertanya.
"Masih Briefing," jawab Venus membuat Zira ber-oh ria.
Aksa mencekal lengan Zira, ketika gadis itu ingin beranjak dari duduknya. "Mau kemana?" Aksa mendongakkan kepala, menatap Zira yang sudah berdiri.
