20. Sedikit perduli

5.1K 288 3
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum semuanya

Pa kabar? masih setia baca sampai part ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat
.
.
.

"Saya memang tidak sebanding dengan Rasulullah, bahkan jauh dari kata itu. Tetapi saya berusaha meneladani kisahnya. Terutama dalam hal rumah tangga,"

~M.Alzan Naufal~

Part 20|Balapan 2|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 20|Balapan 2|

"Gus-?"

Semua orang yang berada di area sirkuit menatap heran pada satu objek. Alis mereka saling menaut melihat kedatangan seorang laki-laki berpakaian formal yang menyebabkan semua aktivitas terhenti. Suasana yang tadinya riuh kian mendadak menjadi hening.

Sementara Zira menelan kasar saliva-nya melihat siapa yang baru saja datang

Alzan mendekat ke arah Zira dan menarik tangan perempuan itu. Perlu diingat, tidak ada unsur kasar pada tindakan Alzan. "Lepas! Lo apaan si," Zira mengibaskan tangannya berharap cekalan Alzan akan terlepas.

Alzan tak menggubris perintah Zira, laki-laki itu terus menarik Zira agar mengikutinya. Dirinya marah? Tentu, siapa yang tidak marah jika istrinya berada di area balapan yang mayoritas adalah laki-laki, dengan menggunakan celana jeans ketat dan mahkota yang dibiarkan dilihat orang. Terlebih lagi perempuan itu mengikuti balapannya.

Bughhh

Pukulan keras mendarat di pipi sebelah kiri Alzan. Kepala Lelaki dengan kemeja berwarna putih itu sampai tertoleh kesamping. Ia mengelap ujung bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah.

Tanpa melepas tangan Zira, Alzan menoleh ke pelaku, terlihat Aksa dengan nafas yang memburu, rahang laki-laki itu terlihat mengeras sampai memperlihatkan garis rahangnya.

"Ngapain lo tarik-tarik gadis gue?" Aksa mencengkram erat kerah kemeja Alzan. Cowok itu menatap tajam orang didepannya.

"Aksa udah!" ujar Zira melerai keduanya setelah tangan Zira sudah terbebas dari cekalan Alzan.

Alzan berusaha menurunkan tangan Aksa dari bajunya. Lelaki itu tersenyum, dengan santai Alzan merapikan bajunya yang sempat lecek karena ulah Aksa. "Saya mau bawa istri saya pulang, tempat dia bukan disini!" ucap Alzan dengan nada tenang membuat orang yang melihatnya menggelengkan kepalanya, takjub.

Badboy or My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang