Dokter dan Guru

2.9K 111 8
                                    

Seperti biasa taman kanak-kanak akan selalu ramai dengan tawa dan keriangan dari anak-anak, tidak terkecuali TK Mutiara.

Suara tangisan, jeritan, dan tawa dari anak-anak di TK Mutiara merupakan hiburan tersendiri untuk hati Nia yang sedang gundah.

"Bu Nia !" panggil guru lain yang memasuki ruang kelas

"Iya, Bu !" Nia mendekat ke arah pintu

"Ditunggu Ibu kepala sekolah di ruangannya !"

"Tapi kelas saya, Bu ?" Nia ragu meninggalkan kelasnya

"Biar saya yang gantikan sebentar, ini penting !"

"Iya Bu, saya permisi dulu !" pamit Nia dengan sopan

Nia memasuki ruang kepala sekolah setelah sebelumnya mendapat sautan dari dalam. Nia tersenyum kaku ketika melihat tamu dari kepala sekolah.

"Nah, ini Bu Nia calon guru Lita. Ibu Nia, ini Thalita Azzara murid baru di TK kita. Dan ini Ayahnya bernama dr. Andra !"

"Iya, selamat pagi Lita. Selamat pagi Dokter !" Nia tersenyum ramah

Senyuman Nia membuat Andra terpesona, bagaimana bisa sebuah senyuman bisa membuat bola mata yang bulat tadi menghilang seketika. Sungguh lucu pikir Andra, dia masih mencoba mengingat siapa wanita ini. Kenapa wajahnya terlihat tidak asing baginya.

"Lita baru pindah ke kota ini mengikuti dokter Andra, Bu Nia" Ibu kepala sekolah menjelaskan

"Iya.. Bu !"

"Nah, sekarang Lita bisa ikut bersama Bu Nia ke kelas bertemu dengan teman-teman lainnya. Kalau dokter mau liat kelasnya bisa mengikuti Ibu Nia juga !"

"Jangan panggil saya dokter Bu. Panggil Andra saja !" Jawab Ayah Lita dengan sopan

"Haha.. kan memang seorang dokter !"

"Baik saya permisi dulu ke kelas Lita ya Bu, terima kasih banyak atas bantuannya. Dan saya titip anak saya selama bersekolah disini !"

"Iya, Pak !"

—-oOo—-

Nia memperkenalkan Lita pada murid di kelasnya, Andra memperhatikan bagaimana cara Nia dengan sabar menuntun Lita untuk menaruh tas di loker dan menyuruh anak-anak lain menyapa Lita.

Senyum Andra mengembang ketika melihat anaknya ceria. Keputusannya untuk kembali pulang ke rumah orang tuanya dan memulai hidup baru semoga berjalan sesuai rencananya dan bisa menghadirkan kebahagiaan untuk Lita.

Mata Nia tidak sengaja melihat ke arah jendela dan kaget melihat Andra masih berdiri mengawasi Lita. Ada aturan di sekolah ini kalau orang tua murid tidak boleh menunggu anaknya di depan kelas.

"Maaf, Dok !" ucap Nia lembut

"Ada apa Bu ?" Andra kaget karena sempat melamun

"Orang tua murid tidak boleh menunggu anaknya di depan kelas, kalau Dokter mau menunggu Lita. Dokter bisa tunggu di taman atau bisa dokter tinggal, nanti saat jam pulang kami akan menghubungi Dokter !"

Belum sempat Andra menjawab, sebuah panggilan dari rumah sakit membuatnya harus rela meninggalkan Lita. Ada pasien darurat yang membutuhkan pertolongannya.

"Saya harus pergi Bu, saya titip Lita ya. Secepatnya saya akan kembali !" Andra berpamitan dengan buru-buru

"Baik, Dok !"

"Terima kasih Ibu Nia !" ucap Andra tersenyum hangat sebelum meninggalkan Nia

Jam pelajaran sudah selesai, pihak sekolah sudah menghubungi Andra untuk menjemput Lita.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang