"Mas Ghani..." Nia memegang kepalanya yang terasa pusing
"Ibu sudah sadar ?" Andra yang mendengar suara Nia dari dalam mobil yang terbuka, buru-buru menanyakan keadaannya.
"Dok-ter ?" Nia mencoba mengingat apa yang sebelumnya terjadi
"Bu guru tadi pingsan, Ibu mau minum ?" Andra membukakan satu botol air mineral, tak lupa dia masukan sedotan di dalam botol itu agar Nia mudah meminumnya
"Terima kasih Dok !" Nia menerima botol air itu dan meminumnya sedikit
"Loh, di mana Mama Isma dan Lita ?" Nia baru sadar kalau dia sekarang berada di dalam mobil Andra
"Mereka sudah pulang dijemput Papa saya !" Andra mengambil botol air minum yang masih berada di tangan Nia
"Eh !!" Nia yang kaget ketika tangan mereka bersentuhan buru-buru menarik tangannya
"Bu guru ga enak badan ? Kenapa tiba-tiba tadi pingsan ?" Andra memperhatikan wajah Nia yang terlihat pucat
"Saya ga papa Dok, saya harus pulang !" Nia seperti orang yang kebingungan mencari tas dan sepatunya
Andra yang sangat peka dan mengerti, beralih ke kursi depan dan mengambilkan tas serta sepatu Nia.
"Apa ga sebaiknya pulang bersama saya ?" Andra dengan hati-hati menawarkan tumpangan pada Nia yang masih terlihat lemas itu
"Ga usah Dok, saya bisa pulang sendiri. Untuk yang kesekian kalinya saya terima kasih banyak pada Dokter !" ucap Nia sebelum berbalik dan meninggalkan Andra
Andra mengurungkan niatnya untuk memanggil Nia. Sebenarnya ada rasa penasaran yang besar di hati Andra untuk mengetahui penyebab Nia pingsan, dan pasti ini semua ada hubungannya dengan nama yang selalu Nia sebutkan tadi.
Andra memutuskan untuk menunggu Nia di depan mall, dia akan mengikuti dan memastikan Nia pulang ke rumah dengan selamat. Rasa kemanusiaannya membuat dia tak bisa acuh pada kondisi Nia sekarang.
Nia mengendarai motornya dengan sangat pelan dan selalu berjalan di pinggir, pikirannya yang kosong membuat dia seakan tuli dan tidak mendengar suara klakson yang selalu berbunyi dari arah belakang.
"Mas, kalau bawa mobil yang bener dong !!"
"Bisa bawa mobil ga sih !!"
"Woy !!! Jangan bikin macet !!"
Beberapa pengendara yang lain memperingati Andra yang membawa mobil dengan sangat pelan di tengah kota yang jalannya cukup lancar. Andra hanya bisa meminta maaf dan melambaikan tangan menyuruh pengendara lain untuk mendahului mobilnya.
Nia yang pikirannya penuh dengan berbagai prasangka, tak perduli dengan keributan yang terjadi di belakangnya. Sampai akhirnya dia sadar ada seorang wanita yang menjerit di depannya.
"AKH....!! BRAK....!!"
—-oOo—-
Nia terbangun ketika mendengar suara-suara yang terdengar ramai tapi seperti berbisik, serta bau yang sangat identik dengan rumah sakit. Tunggu, rumah sakit !!
"Aarrghh..."
Nia yang bangun secara mendadak, memegang kepalanya yang terasa pusing. Dibukanya selimut yang menutupi kakinya, ada sebuah perban yang menutupi kaki kirinya.
Sreek...
Gorden terbuka, menampilkan dokter tampan dengan senyum ramah menatapnya hangat. Wajah Nia tersipu, buru-buru dia memalingkan tatapannya ke arah kakinya yang diperban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Romance[Cerita Dewasa] Setelah kenyataan pahit yang dilalui, Aghnia Ilma sangat bergantung pada kehidupan pernikahaannya. Nia berharap dengan menikah, dia bisa menemukan kebahagiannya. Tapi ternyata, dunia pernikahan yang dijalani Nia tidak seindah impiann...