Peduli

886 69 13
                                    

Hari ini Ghani menjelma sebagai suami yang baik, sejak semalam dia dengan setia menemani Nia di rumah sakit. Meski pikirannya entah berada di mana, yang pasti raganya berada di dekat Nia.

Berbeda dengan Nia, entah kenapa dia malah merasa tak nyaman ketika Ghani selalu ada di dekatnya. Aneh, ya ! Itulah yang dirasakan Nia sekarang, bagaimana bisa dia merasa tidak nyaman saat berada dekat dengan suaminya sendiri.

Ghani mendorong kursi roda Nia menuju lobby rumah sakit, Nia tampak gelisah seolah takut tertangkap basah oleh seseorang. Nia merasa Ghani sangat lambat mendorong kursi roda itu, Nia ingin segera pulang sebelum...

"Ibu Nia ?!" Terlambat, suara lembut itu sudah lebih dulu menyapa Nia dan Ghani yang baru sampai di lobby.

"Dok-ter.." Nia gugup, ada apa ini ? Kenapa Nia tidak mau Andra melihatnya sedang bersama Ghani

"Sudah mau pulang ?!" Tanya Andra lembut seperti biasa

"Iya Dok, sepertinya Anda datang terlambat. Tadi dokter pengganti anda yang memeriksa Nia dan mengijinkan untuk pulang !" Ghani yang masih mengira Andra adalah dokter yang menangani kaki Nia mengira dokter yang tadi menemui mereka adalah dokter pengganti.

"Oh, iya Pak !" jawab Andra dengan tersenyum.

"Kalau begitu kami permisi Dok !" Nia ingin cepat pergi dari Andra

"Mmh.. kapan jadwal kontrol berikutnya ?" Andra menghentikan Ghani yang akan mendorong kursi roda Nia

"2 hari lagi Dok !" Ghani menjawab dengan ramah

"Baiklah, saya minta Ibu Nia lebih diperhatikan lagi. Jangan sampai anda menyesal nanti !" meski dengan nada yang lembut tapi perkataan Andra penuh makna.

"Maksud Dokter apa ?!" Ghani aneh dengan pesan dokter itu

"Intinya, tolong istri Anda lebih diperhatikan lagi ya Pak, kakinya belum sepenuhnya pulih !" Pesan Andra lagi

"Tentu saja ! Nia istri saya, jadi sudah tugas saya sebagai suami memperhatikan dia. Kami permisi !" Ghani kembali mendorong kursi roda Nia

"Suami ya ?!" Andra tersenyum masam

"Siang dokter Andra.."

"Siang.."

"Andra ?!" Ghani berbalik ketika mendengar dengan jelas nama Andra disapa oleh beberapa perawat yang lewat

"Jadi, dia ?!"

—-oOo—-

2 hari sudah berlalu semenjak kepulangan Nia dari rumah sakit, selama itu juga Ghani mengambil cuti dari kantor dengan alasan ingin fokus mengurus Nia.

Seharusnya Nia merasa senang, suaminya sedikit demi sedikit sudah mulai kembali menjadi Ghani yang dulu. Ghani yang perhatian dan tidak pernah berkata kasar dengannya.

Tapi, entah karena rasa sakit hati yang terlanjur menumpuk atau Nia sedang mengalami kurangnya rasa kepercayaan pada suaminya sendiri. Dia malah merasa asing dan risih dengan sikap Ghani. Nia merasa di balik kembalinya sikap Ghani seperti dulu, Ghani sedang menyembunyikan sesuatu.

"Kamu hari ini kerja ?!" Tanya Ghani yang sudah bersiap akan berangkat ke kantor

"Iya, Mas !" jawab Nia singkat

"Mau aku antar ?!" Sebuah tawaran yang tak pernah lagi Nia dengar selama sikap Ghani berubah

"Ga perlu Mas, aku bisa kok naik motor. Sudah ga sakit lagi !" Nia menarik celana kulot panjangnya ke atas untuk memperlihatkan pada Ghani kalau kakinya sudah baik-baik saja.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang