Egois

1.2K 75 7
                                    

Brak...

Suara pintu mobil yang tertutup membuat Ghani membuka matanya, seorang wanita muda masuk ke dalam mobilnya dan tersenyum menatapnya.

"Kenapa ga masuk aja Mas ?" Ucap wanita itu

"Di sini aja !"

"Baru juga tadi siang ketemu, masa sudah kangen ?" Wanita itu menarik tangan kiri Ghani dan menggengamnya erat

"Kita harus akhiri ini !" Ghani menatap kosong ke arah depan

"Maksud kamu, Mas ?" Nada wanita itu terlihat tidak suka

"Kita harus akhiri hubungan yang salah ini, Han !"

"Ga ada yang salah dihubungan kita Mas, dan apa itu tadi. Han ?! Biasanya kamu panggil aku dengan panggilan sayang !" wanita bernama Hanny itu melepas genggaman tangannya

Hhh...

"Sudahlah Han, jangan kekanak-kanakan. Aku sedang tidak ingin bertengkar, aku bertemu kamu bermaksud meluruskan hubungan kita yang sudah terlalu jauh ini !"

"Apanya yang salah sih Mas ? Aku butuh kamu, kamu juga butuh aku. Terus apa yang salah ?" Hanny memiringkan posisi duduknya menghadap Ghani yang lebih tertarik melihat ke arah kemudi mobil

"Salah karena aku adalah suami Mbakmu, salah karena aku ga bisa nahan nafsu dan emosi sesaat aku untuk tidak mengkhianati Nia !"

"Aku bukan adiknya !" jawab Hanny ketus

"Dan kenapa baru sekarang kamu sadar kalau kamu sudah mengkhianti dia ? Kemarin-kemarin saat kita melakukan itu, kamu menikmatinya ! Bahkan sangat menik-.."

"Sstt... bisa ga usah bahas masalah itu ?!" Ghani menatap malas pada Hanny

"Ya, terus kenapa baru sekarang kamu bahas ? Setelah aku sudah mulai mencintai kamu !"

"Karena aku baru sadar kalau hubungan kita salah Han !"

"Iya, kenapa tiba-tiba kamu berubah, bahkan tadi siang kamu masih mencumbuku di mobil ini ! Oh.. aku tau, apa Nia mengajakmu bercinta tadi ?!"

"Han.. mulut kamu bisa lebih lembut sedikit ga sih jadi seorang wanita ?!" Sepertinya Ghani baru menyadari di mana letak perbedaan Nia dan Hanny

"Ga bisa ! Ibu kamu juga sudah setuju dengan hubungan kita, jadi sekarang tinggal tunggu kamu talak Nia, terus kita menikah !"

"Ga semudah itu !!" Jawab Ghani frustasi

"Kamu egois Mas !! Kamu ga bisa memiliki kita berdua, kamu harus memilih !"

Brak...

Hanny membanting pintu dengan kasar, Ghani mengacak rambut dengan kasar. Sungguh dia bimbang dengan perasaannya sekarang.

"Aarrghh..."

—-oOo—-

Pagi ini seperti biasa Nia menyiapkan sarapan sebelum berangkat kerja, meski Ghani sudah jarang memakan masakannya. Nia tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri untuk melayani suaminya.

Ghani yang masih berada di kamar menatap heran dari jendela ketika melihat beberapa orang berpakaian teknisi memasuki pekarangan rumahnya.

Ghani menatap datar pada teknisi muda yang menjelaskan pada Nia tentang kondisi motornya, samar-samar Ghani mendengar nama seseorang yang sudah membayar lunas tagihan perbaikan motor Nia.

"Siapa Andra ?!"

Ghani tak pernah mendengar nama itu sebelumnya, hampir semua sahabat atau yang dekat dengan istrinya Ghani kenal. Tapi nama baru seorang pria itu mengganggu hati Ghani.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang