"Apa kamu menyukainya, Bang ?!"
Perkataan Mama Isma berhasil mengagetkan Andra yang baru memasuki rumah.
"Mamah ?!"
"Apa kamu menyukai Nia ?! Mama Isma mengulangi pertanyaanya lagi
"Mamah bicara apa sih ?!" Andra dengan tenang duduk di samping mamanya
"Kamu itu anak Mama, 33 tahun Mama kenal kamu. Tanpa kamu bicarapun, dari tatapanmu sudah terlihat jelas kalau menyukai Nia !"
"Mah.." Andra mengambil tangan Mama Isma dan menggengamnya erat
"Mama ga pernah larang anak Mama untuk menentukan siapa pasangannya, tapi Mama mohon untuk kali ini. Jangan teruskan perasaannmu ya, Bang !" mohon Mama Isma menatap tangannya yang digenggam oleh Andra
"Kenapa Mamah bicara begitu ?!" Andra menatap dalam pada mata Mamanya
"Mama tahu, perasaanmu untuk Nia sedalam perasaanmu ke bundanya Lita dulu kan ?! Mama bisa lihat persamaan tatapanmu pada Nia, sama ketika kamu menatap bundanya Lita dulu !"
"Apa Mama tidak suka dengan Nia ?!" Tanya Andra
"Bukan begitu, siapa yang tidak suka dengan Nia. Dia cantik, baik dan lembut. Tapi..." Mama Isma menarik nafas dan memalingkan wajah dari putranya
"Dia istri orang ?!" Andra menebak perkataan Mama Isma yang terputus
"Itulah !! Mama ga mau kamu jadi perusak rumah tangga orang, mau ditaruh di mana wajah keluarga kita !"
"Jadi itu alasannya Mama tadi bersikap dingin pada Nia tadi ?!" Andra menepuk-nepuk punggung tangan Mama Isma berusaha menenangkan emosi yang mulai muncul
"Mama hanya ga mau perasaan Mama goyah, jujur saja Mama juga berharap Nia yang menjadi bundanya Lita. Tapi, kamu tahu alasannya !"
"Iya, tapi Mama jangan begitu kepada Nia. Dia jadi terlihat sedih dengan sikap Mama tadi, sepanjang perjalanan tadi dia hanya diam. Sebelum turun dari mobil tadi, dia juga menitipkan permintaan maaf untuk Mama !"
"Tuh kan !! Di mana harus Mama cari wanita yang sebaik Nia untuk jadi calon bundanya Lita. Meski Mama sudah bersikap begitu, dia masih meminta maaf.." Mama Isma merasa bersalah
"Nia ga salah Mah, yang salah itu perasaan Andra !" Ucap Andra masih dengan senyum khasnya
"Kamu bisa kan lupain Nia ?! Itu permintaan Mama.." mohon Mama Isma lagi pada Andra
"Nanti kita bicarakan lagi ya Mah, sekarang sebaiknya Mama tidur. Tu Papa gelisah ga ada teman tidur !" Andra melirik Pak Anwar yang sejak tadi menguping dan mengintip dari balik lemari kaca.
"Papah !!!" Mama Isma yang kesal langsung mendatangi suaminya
"Bagaimana saya harus menghapus perasaan yang baru berkembang ini ?!" Andra menatap langit-langit rumahnya.
"Ternyata, bertemu dengan orang yang tepat di waktu yang salah, benar adanya.."
—-oOo—-
"Sudah selesai pekerjaanmu semalam ?!" Pertanyaan Ghani berhasil membuat piring yang sedang Nia cuci dengan melamun jatuh dan pecah.
"Ck... benar-benar ceroboh !" Ghani membantu Nia mengambilkan sapu untuk membersihkan bekas pecahan piring
"Kamu ga tidur Nia ?!" Ghani dapat melihat mata Nia bengkak dan sembab
"Engh.. tidur kok Mas !" jawab Nia singkat dan berusaha menghindari Ghani
"Pekerjaan macam apa yang membuat guru TK harus lembur ?!" Ghani terus mengajak Nia bicara.
Sedangkan Nia berusaha sebisa mungkin melakukan kegiatan untuk tidak bertatapan dengan Ghani dan makan bersama. Nia tidak mau air matanya mengalir di depan seorang pengkhianat. Bayangan kemarin tangan Ghani menyentuh tangan wanita lain dan berkata lembut, membuat Nia sangat jijik terhadap Ghani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Romance[Cerita Dewasa] Setelah kenyataan pahit yang dilalui, Aghnia Ilma sangat bergantung pada kehidupan pernikahaannya. Nia berharap dengan menikah, dia bisa menemukan kebahagiannya. Tapi ternyata, dunia pernikahan yang dijalani Nia tidak seindah impiann...