Sebuah Pengkhianatan

1.6K 91 10
                                    

"Ayah nanti Lita boleh beli boneka ?!" Tanya Lita pada Andra ketika mereka baru sampai di parkiran sebuah mall

"Boleh, sayang.." jawab Andra menoleh ke belakang

Hati Nia berdesir ketika mendengar Andra mengatakan sayang dengan lembut pada Lita. Beruntung sekali yang akan menjadi istri Andra berikutnya, dengan anaknya saja selembut itu apalagi memperlakukan istrinya.

Nia memegang pipinya yang tiba-tiba terasa panas karena membayangkan jika dialah istri Andra. Bahkan adegan suami istri di kamar mulai terangkai di otak Nia.

"Ibu ga papa ?!" Tanya Andra bingung yang melihat Nia gelisah dengan mengipas-ngipas pipinya

"Ga papa, Dok !" jawab Nia yang langsung turun dan membukakan pintu mobil belakang untuk Lita.

"Ibu suka es krim rasa apa ?!" Tanya Lita ketika mereka sudah berada di depan kasir

"Vanilla, kalau Lita ?!"

"Lita coklat, toppingnya oreo ya Bu !"

"Dokter pesan apa ?!" Tanya Nia pada Andra yang sejak tadi hanya diam dengan tersenyum menyaksikan interaksi Nia dan Lita

"Saya ice coffe !"

"Dokter ga suka es krim ?!" Nia menatap Andra yang hanya menikmati ice coffenya dengan tenang

"Mmh... saya kurang suka makanan atau minuman manis !"

"Mas, kita makan di situ ya.."

"Iya, boleh !"

Deg...

Dengan gerakan mendadak Nia menoleh ke arah suara yang sangat dikenalinya itu, jantung Nia berdetak tak karuan ketika melihat pakaian dan model rambut pria yang berjalan melewatinya, tapi dia ingin memastikan dulu pendengaran serta penglihatannya tidak salah.

"Dokter, saya permisi ke toilet dulu !" Nia meninggalkan Andra dan Lita yang bingung karena Nia pergi dengan terburu-buru

"Ibu Nia mau ke mana Yah ?!"

"Ibu Nia sakit perut !" jawab Andra seadanya karena dia sedikit khawatir melihat Nia yang berlari pergi. Ingin menyusul Nia, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan Lita sendirian.

"Oh.."

—-oOo—-

"Kamu ke mana aja sih 2 hari ini susah banget dihubungi ?!"

"Aku kangen tau, rasanya di kantor hampa ga ada kamu Mas !"

"Iya, aku ngurus Nia. Dia masih kesusahan untuk beraktifitas"

"Males ih !! Nia mulu !!"

Dunia Nia rasanya hancur detik itu juga, bahkan dia langsung mencari dinding untuk menopang badannya yang akan jatuh

Meski sudah beberapa kali menaruh curiga pada Ghani, tapi Nia masih berusaha berpikir positif. Ghani yang dia kenal adalah lelaki setia, tidak mungkin Ghani mengkhianatinya.

Dan siapa wanita itu, teman kantor Ghani kah ? Kenapa wajahnya tidak terlalu asing buat Nia.

"Dek Hanny, tunggu !" Ghani mengejar Hanny yang lebih dulu masuk ke dalam restoran

"Hanny ?!" Gumam Nia

Dengan air mata yang mulai mengalir, dan kaki yang lemas. Nia mencoba menguatkan diri untuk mengikuti Ghani.

Tangannya yang bergetar mengambil foto dan video Ghani bersama wanita muda yang wajahnya tidak asing baginya. Nia sampai membungkam mulutnya agar tangisnya tidak terisak dan mengalihkan perhatian orang-orang.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang