Wanita Pemaksa

1.3K 69 9
                                    

Brak...

"Apa-apaan kamu Irma ?! Apa yang kamu lakukan sampai pihak EO membatalkan kerja sama dengan perusahaan kita secara mendadak begini ?!"

Pak Anwar emosi ketika mendengar dari bawahannya kalau pihak EO memutuskan kontrak kerja sama setelah melakukan pertemuan dengan Irma.

"Apa yang kamu lakukan ?! Sudah cukup bermain-mainnya Irma, kamu itu sudah dewasa ! Kalau Abangmu tidak mau melajutkan usaha kita, maka kamu yang akan jadi pemimpin di perusahan ini nantinya !" Pak Anwar sampai harus melepas dasinya karena merasa tercekik.

Di mana dia harus mencari EO pengganti untuk menangani acara perusahaan yang tinggal 3 hari lagi.

"Ini bukan acara ulang tahun perusahaan biasa Irma, ini juga akan menjadi kesempatan kita mencari lebih banyak investor untuk perusahaan kita"

"Tenang Pah, kasih Irma waktu kurang dari 24 jam buat bikin EO itu kembali memegang acara kita !" ucap Irma dengan tenang, bahkan tidak ada rasa takut ketika sang papa tampak marah sejak tadi kepadanya.

"Kamu pikir mudah ?! Kamu tau kan kalau EO itu berada di bawah naungan keluarga Nugraha ?! Siapa saja yang bermasalah dengan mereka maka akan susah menjalin kerja sama dengan perusahaan lain !" Pak Anwar benar-benar frustasi, bagaimana bisa putrinya sendiri yang akan menjadi penghancur usaha yang sudah lama dia rintis sejak dulu.

"Papah ga percaya dengan kemampuan Irma ?!" Irma menatap kecewa pada papanya, dia akui ini memang salahnya. Tapi Irma akan bertanggung jawab akan kesalahannya.

Sifatnya yang terlalu frontal menggoda Haikal kemarin, pasti menjadi alasan mereka membatalkan kerja sama ini.

Tapi Irma bisa apa, selama 23 tahun menjomblo akhirnya dia jatuh cinta. Pria tinggi berwajah manis itu membuat Irma ingin memilikinya.

"Lakukanlah semaumu ! Papah sudah pusing.." Pria paruh baya itu duduk dengan pasrah di kursi kerjanya

"Siap, Bos ! Irma pergi sekarang, Papah jangan lupa minum obat !"

"Semoga saja kali ini yang dia lakukan benar !" Gumam Pak Anwar

—-oOo—-

"Kenapa susah sekali menemui kamu ?!" Irma kesal menatap Haikal yang duduk di depannya

Akhirnya setelah menunggu selama 30 menit dan memaksa masuk, Irma bisa menemui Haikal di ruangannya. Para timnya di luar mengatakan kalau Haikal tidak ada di kantor, tapi Irma tidak bodoh dan percaya begitu saja.

"Saya kira kita tidak ada urusan lagi !" Sebenarnya Haikal sangat risih dengan tatapan Irma dan nada bicaranya, tapi karena sudah terlanjur bertatap muka, Haikal akhirnya meladeni wanita aneh di depannya itu.

"Saya tahu kamu tidak nyaman dengan perkataan saya kemarin ! Tapi bisakah kamu menyampingkan urusan itu dan tetap menjalankan tanggung jawab pekerjaanmu ?!"

"Saya pikir ucapan itu lebih cocok untuk Ibu, bukankah kemarin Ibu yang tidak profesional dalam urusan pekerjaan. Dan saya paling tidak suka bekerja sama dengan orang yang seperti itu !" Haikal bicara dengan tegas

"Kalau Ibu ke sini untuk meminta pengembalian dana deposit yang sudah masuk pada kami, saya pastikan nanti sore dana itu sudah akan kembali ke rekening perusahaan Ibu tanpa potongan !"

"Ada yang bisa saya bantu lagi ?!" Tanya Haikal masih tetap tenang di kursinya

"Saya tidak butuh pengembalian dana, justru kedatangan saya ke sini untuk pelunasan !" Jawab Irma tak kalah tegas, Haikal belum tahu berhadapan dengan siapa.

Irma bukan tipe wanita yang lemah lembut dan mudah menangis, dia adalah wanita yang tangguh.

"Apa Ibu tidak mengerti dengan ucapan saya ?!" Haikal benar-benar heran dengan wanita ini, terlihat cantik tapi sangat menjengkelkan.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang