"Dari mana lo ? Buat gue khawatir tau ga ?!" Irma mengomel pada Nia di bangku taman belakang rumahnya.
"Dari makam Ibu !" Nia tersenyum melihat Irma yang berwajah kesal
"Sudah bisa ngambil keputusan buat pisah ?!" Irma selalu bicara pada intinya
"Ma.. ga usah mulai deh !" Nia malas membahas tentang pernikahannya, sejujurnya Nia juga bingung dengan kehidupan pernikahannya sekarang
"Ni, ayo dong ! Jadi diri lo sendiri, gue tau lo pasti ngerasa minder kan sama kenyataan hidup lo. Tapi itu bukan mau lo, lo berhak bahagia dengan pilihan lo Ni. Plis lah jadi orang jangan terlalu pasrah !"
"Ma..." Suara Nia terdengar memelas, sungguh dia malas membahas tentang rumah tangganya
"Ni, terserah lo mau percaya atau ga sama omongan gue. Tapi gue rasa lo memang harus tau !"
"Tentang apa ?" Nia seperti enggan untuk mendengarkan Irma, sungguh pikiran dan hatinya pun lelah.
"Tadi waktu gue ke car wash, gue liat.."
"Ibu Nia !!" suara Lita yang terdengar dari arah pintu belakang membuat Irma menghentikan ucapannya
"Iya, Lita. Ada apa ?" Nia mengelus rambut Lita yang terlihat berantakan karena berlari ke arahnya
"Ibu Nia ikut Lita ke mall yuk ! Ayah mau ajak Lita ke mall !"
"Maaf ya sayang, Ibu ga bisa. Ibu harus pulang, ini sudah sore !"
"Ma !!" Nia meminta pertolongan pada Irma untuk membujuk Lita yang terlihat akan menangis
"Lita, jangan nangis ya. Ibu Nia harus pulang !" Nia menganggukan kepalanya seolah setuju dengan ucapan Irma
"Tapi, kalau Lita mau Ibu Nia ikut ke mall. Aunty bisa atur, iya kan Ni ?!"
Nia yang masih menganggukkan kepalanya tak sadar dengan ucapan Irma yang menjebak
"Beneran Aunty, ye... Lita mau kasih tau Ayah dulu ya Aunty !" Lita berlari kembali ke arah rumah dengan ceria
"Bentar-bentar, kayanya ada yang salah deh !" Nia melihat Irma yang tersenyum penuh kemenangan
"Yuk bestie kita siap-siap ! Kapan lagi kita ke mall bareng !" Irma menarik Nia untuk berdiri dan menggandengnya masuk ke dalam rumah
"Gue ga mau Ma !! Gue mau pulang !!"
"Iye.. habis dari mall, ntar lo kita anter pulang !"
"Dasar Irma !!!"
—-oOo—-
Selama di perjalanan Lita tidak berhenti bercerita dengan Nia, Irma yang melihat itu memberikan senyum mencurigakan untuk Abangnya. Tentu,m saja Andra sangat tau maksud senyum dan pandangan adiknya, tapi Andra mencoba tak memperdulikan itu.
"Lita, pelan-pelan jalannya ya !" Nia kerepotan menyamakan langkahnya dengan Lita yang berjalan dengan terburu-buru
"Lita sudah ga sabar mau belanja buat kamar ! Kata Ayah, hari ini Lita boleh pilih apa aja buat isi kamar Lita yang baru !"
"Iya sayang, tapi pelan-pelan ya. Ibu takut Lita jatuh !"
"Berasa lagi nemenin istri sama anak belanja ya Bang ?!" Irma menggoda Andra yang sedari tadi tersenyum melihat interaksi Lita dan Nia
"Ngaco !!" senyum Andra langsung hilang ketika mendengar ucapan Irma
"Ga papa kok Bang, sudah waktunya move on !" Irma dan Andra berada jauh di belakang Lita dan Nia
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Romance[Cerita Dewasa] Setelah kenyataan pahit yang dilalui, Aghnia Ilma sangat bergantung pada kehidupan pernikahaannya. Nia berharap dengan menikah, dia bisa menemukan kebahagiannya. Tapi ternyata, dunia pernikahan yang dijalani Nia tidak seindah impiann...