Perjalanan Baru Dimulai

862 47 5
                                    

Tok..

Tok..

"Silahkan masuk !" suara berat dari dalam ruangan menjawab ketukan pintu Andra

"Selamat siang, Dok !" Sapa pria paruh baya yang berdiri ketika melihat Andra memasuki ruangannya

"Selamat siang, Pak !" Jawab Andra dengan segan

"Silahkan duduk !" Andra mengangguk patuh

"Maksud saya memanggil Dokter ke sini adalah untuk membicarakan tentang hubungan Anda dan Astrid !" Pria paruh baya yang tidak lain adalah pemilik rumah sakit sekaligus Ayah dari Astrid itu bicara dengan tegas di hadapan Andra.

"Maaf ?! Hubungan seperti apa yang Anda maksud ?!" Andra sebenarnya sudah tau dengan maksud perkataan pria paruh baya di depannya itu, tapi dia hanya ingin memastikan.

"Sepertinya Dokter Andra sudah sangat matang untuk mengerti perkataan saya !" Rustam ayah Astrid malah memutar perkataannya kembali

"Mmh.. Begini Pak Rustam yang terhormat, bukan saya bermaksud lancang atau kurang ajar, tapi.. saya tidak ada hubungan apa pun selain rekan kerja dengan Dokter Astrid !" Rustam tertawa menatap ketegasan dan ketenangan Andra mengatakan itu padanya

"Akhirnya saya tau, kenapa Astrid memilih Anda !" Ucap Pak Rustam setelah tertawa

"Dokter Andra dengarkan saya ! Saya hanya menawarkan ini satu kali dan tidak akan saya ulangi lagi !"

Meski hati dan pikiran Andra saat ini berkecamuh, tapi dia tetap bisa menampilkan sikap tenang dan senyum tipisnya.

"Saya mau Anda menikah dengan Astrid, putri saya !"

Deg..

"Apa Anda masih ragu untuk memulai pernikahan kembali ?!" Tanya Pak Rustam pada keterdiaman Andra

"Jujur, awalnya saya juga ragu saat tau bahwa putri saya memilih Anda. Tapi setelah pertemuan kita ini, saya akhirnya tau kenapa Astrid sangat mantap memilih Anda !"

"Saya akui mungkin Astrid belum berpengalaman menjalin rumah tangga, tapi dia cukup dewasa dan mandiri sejak kecil. Dan.. untuk masalah status Astrid, saya pastikan hubungan kalian kedepannya tidak akan mempengaruhi profesi masing-masing !"

"Apa sudah ada wanita lain yang mengisi hati Anda ?!" Pak Rustam masih mencecar Andra dengan pertanyaannya

"Jujur, saya sangat terkejut dengan semua ini. Saya pikir, saya tidak pantas sama sekali dengan dokter Astrid !" Andra akhirnya buka suara

"Saya sudah duga Anda akan menjawab seperti itu !" Tatap Pak Rustam dengan tajam pada Andra

"Saya memang sedang memikirkan untuk membina rumah tangga kembali, tapi.."

"Bukan dengan Astrid ?!" Tebak Pak Rustam yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Andra

"Baiklah, saya anggap ini sebuah penolakan untuk putri saya !" jawab Pak Rustam dengan tenang tapi tatapan tajamnya seolah menusuk tubuh Andra

"Sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya.." Andra merasa bersalah sekaligus merasa lega.

—-oOo—-

"Sudahlah.. Nduk ! Kenapa terus menangis ?!" Bude Sri menenangkan Nia yang masih menangis sesenggukan di pelukannya

"Bukankah berakhir bahagia ?! Seharusnya sekarang kamu tersenyum, kenapa malah menangis ?!"

Wanita tua itu sangat bingung dengan tingkah Nia, setelah bercerita tentang kejadian dimana dia telah bertemu dengan Andra dan bahkan saling mengungkapakn perasaan mereka masing-masing, Nia tidak berhenti menangis.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang