29 Hari

1K 83 9
                                    

"Dia sudah datang ?!" Tanya Haikal pada timnya

"Belum Mas, hari ini sepertinya agak telat.." perkataannya salah satu timnya membuat hati Haikal terasa tidak nyaman, mengingat hari ini adalah hari terakhir usaha Irma untuk menjadikannya kekasih

"30 Hari ?!" Haikal menatap kalender yang ada di mejanya

"Aarrghh !! Sial !!" Haikal kesal ketika dia tidak tau nomor ponsel Irma.

Cara Irma meluluhkan hatinya terbilang cukup unik, meski sedikit memaksa tapi Irma juga berhasil menarik ulur perasaan Haikal.

Setiap pagi Irma akan datang menemui Haikal dan membawakannya sarapan, lalu sebelum jam kerja Haikal berakhir Irma akan memberikan satu tangkai bunga mawar beserta catatan tentang kebiasaannya dan hal-hal yang dia sukai.

Haikal menatap 29 tangkai mawar di sudut ruangannya, meski dia selalu tampak menolak dan bersikap seakan membuang pemberian Irma. Nyatanya semua bunga itu masih tersimpan rapi di sudut ruangannya.

"Ada apa denganmu hari ini ?!" Gumam Haikal yang tampak gelisah

Haikal berjalan ke arah laci dimana dia menyimpan semua catatan yang sudah Irma berikan.

Dibacanya satu persatu berharap akan menemukan keberadaan wanita yang selama 29 hari ini membuatnya gelisah tak menentu.

"Sekolah TK ?!"

—-oOo—-

Haikal menatap kosong pada pagar sekolah TK yang masih tertutup itu, apa yang dia lakukan. Kenapa dia sekarang berada di depan sebuah sekolah TK.

Haikal yang kembali akan menyalakan mobilnya tidak sengaja menatap Andra yang bersandar di depan mobilnya.

"Permisi.." sapa Haikal yang akhirnya mendatangi Andra

"Ah.. Ya ?!" Tanya Andra

Haikal sempat ragu karena penampilan Andra sangat berbeda seperti terakhir kali dia bertemu di acara perusahaan.

"Dokter Andra ?!" Tanya Haikal

"Betul, Anda siapa ?!" Andra melepas kacamata hitamnya

"Saya Haikal, kebetulan tim saya yang kemarin memegang acara perusahaan Anda.."

"Aah.. Ya, saya ingat ! Anda keponakannya Mas Gibran kan ?!" Tanya Andra memastikan

"Iya betul Dok !" Haikal merasa lega karena dia tidak salah orang

"Apa mau menjemput Galen ?!" Tebak Andra

"Ah.. tidak ! Kebetulan saya ada janji di sekitar sini dan melihat Anda.." Haikal berbohong, tidak mungin dia secara terang-terangan mengucapkan kalau kedatangannya ke sini karena mencari Irma, yang tak lain adik Andra

"Mmh.. Anda terlihat berbeda !" Haikal sedikit risih menatap Andra yang tampak berantakan, sepertinya pria ini lupa mencukur kumisnya dan kurang istirahat.

"Yaa.. begitulah ! Banyak yang terjadi selama 29 hari ini !" Andra tersenyum penuh luka

"Ah.. iya, apa saya boleh meminta nomor ponsel Bu Irma. Terakhir kali saya lupa bertukar nomor dengannya, ada yang perlu saya bicarakan dengannya.." Haikal harus fokus pada tujuannya sekarang

"Ini.. Kalau Anda bertemu dengannya, tolong sampaikan saya sangat merindukannya !" Haikal yang sedang menyalin nomor ponsel itu kaget dan menatap Andra dengan bingung

"Maksud Anda apa ?! Bukankah kalian sering bertemu ?!" Haikal semakin khawatir dengan Irma

"Saya terlalu sibuk untuk pulang ke rumah, jadi jarang bertemu dengannya !" Andra tidak mungkin membicarakan permasalahannya dengan Haikal

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang