Kebingungan Nia

1K 78 10
                                    

"Gue ga ngerti sama laki lo, di mana dia ?! Istri lagi sakit malah ga ada ! Cuih ! Laki macam apa tu ?! Heran gue, kok bisa ya elo jatuh cinta sama laki modelan begitu Ni !!"

"Ni..."

"Aghnia !!"

Irma yang baru datang kesal ketika melihat sahabatnya itu kesusahan berjalan ke toilet seorang diri, apa jadinya kalau dia terlambat datang dan Nia terjatuh.

"Nia !! Lo denger gue ga sih ?!" Irma kesal karena sejak tadi Nia seperti orang linglung.

"Iya... gue denger Ma !" Jawab Nia dengan malas

"Denger tapi muka lo kaya orang kesambet begitu, bengong mulu. Lagi mikirin apa sih ?! Laki lo ?! Dih ! Laki begitu ga usah dipikirin, dibuang aja ke laut !!" Sepertinya Irma sangat kesal kepada Ghani

"Ssstt... udah ah !! Jangan bahas itu terus, bosen !!" Nia malas mendengar nama Ghani, aneh memang. Seorang istri malas mendengar nama suaminya sendiri, tapi itulah yang dirasakan Nia saat ini.

"Kata dokter Andra tadi, dia kenal sama orang yang gue tabrak. Lo kenal juga Ma ?!" Nia malah lebih tertarik membahas perkataan dokter Andra.

"Oh itu ! Iya orang tua kita teman bisnis. Denger-denger dulu Papa sempat iseng mau jodohin sama Bang Andra !"

"Eh !!" Nia yang kaget sampai menjatuhkan jeruk yang mau dia kupas

"Tangan lo sakit ?!" Irma mengambil alih jeruk yang terjatuh di pangkuan Nia dan mengupasnya

"E-enggak ! Dijodohin ?! Terus Abang lo mau ?!" Entahlah, rasa ingin tahu Nia tentang sosok dokter Andra seperti menggebu-gebu.

"Abang gue sih ga pernah ngomong apa-apa, tapi pasti ga mau lah dia ! Tu buktinya tahan menduda selama 5 tahun, gue sampai heran. Apa dia ga kangen gitu ya sama sentuhan seorang istri ?!"

Perkataan Irma yang apa adanya malah membuat Nia tersipu malu, pikiran akan hubungan intim suami istri berkeliaran di benaknya. Mungkinkah ini efek dari Ghani yang sudah tidak pernah lagi menyentuhnya, atau mungkin otak Nia yang sudah mulai kotor.

"Lo kenapa Ni ?! Muka lo merah gitu ?! Bentar gue panggilin dokter !!" Irma khawatir melihat perubahan wajah Nia

"Eh ga usah Ma !!" Nia berusaha mencegah Irma yang sudah berlari ke luar ruangan

"Dokter !!"

—-oOo—-

"Gimana, udah enakan ?!"

Irma membawa Nia berkeliling rumah sakit dengan kursi roda.

"Iya, makasih ya. Lo memang sahabat gue yang paling baik !" Nia memeluk Irma yang duduk di kursi sebelahnya

"Baru pacaran aja udah berantem tu bocah, apalagi nikah !" Irma menggosipkan sepasang remaja yang terlihat sedang bertengkar di sebuah taman rumah sakit

"Lo ga pernah pacaran sih ! Jadi ga tahu seninya berantem sama pacar !" Nia menyinggung Irma yang memang sangat selektif dalam memilih pasangan

"Berantem ada seninya ?! Memang ya, bucin sama goblok itu beda tipis !" Jawab Irma ketus

"Adalah, seninya itu. Habis berantem, ntar baikannya jadi tambah romantis !" Nia tersenyum mengingat kenangan manisnya dulu bersama Ghani sebelum semuanya berubah

"Masa sih ?! Tapi, lo ?!" Irma menahan senyum ketika melihat bibir Nia yang memaju

"Eh, itu Bang Andra !" Irma yang mau memanggil Andra, mengurungkan niatnya ketika melihat kakaknya itu sedang berbincang akrab dengan pria paruh baya

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang