2

337 24 0
                                    

Besok adalah hari pernikahan Key. Gedung, undangan dan semuanya sudah selesai.

"Anter supir aja ya Key?" El.

"Gua cuman mau ke salon" Key.

"Sama Gua aja, tapi Gua masih harus ngurusin urusan Gua dulu" El.

Key melihat El pun tersenyum.

"El, yang mau nikah itu Gua kenapa malah Lo yang gugup sih?" Key memegang tangan El dan mengusap punggung tangannya.

"Gua gak tau, Gua cuman-"

"Hey El atur nafas Lo, selesaiin urusan Lo dan Gua juga selesaiin urusan Gua oke. Santai aja jangan terlalu banyak pikiran karena besok pernikahan Gua dan Gua gak mau Lo sakit" mendengar ucapan Key membuat El mencoba mengatur nafasnya.

Entahlah kenapa perasaan El tidak enak dan tidak ingin Key pergi sendiri, rasanya Dia ingin ikut Key. Apa karena setelah menikah Key akan tinggal dengan Aksa dan tidak satu rumah lagi dengan El.

El menyelesaikan pekerjaannya walaupun pikirannya masih ke Key tapi Dia mencoba fokus.

Ponselnya berderin tanda pesan masuk.

Ternyata Key mengirimnya foto membuat El tersenyum.

Ternyata Key mengirimnya foto membuat El tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lalu Key menghubunginya.

"Gimana?"

"Cantik, ini masih di salon?"

"Udah di parkiran, ini mau pulang"

"Ya udah, Gua juga bentar lagi pulang. Sampai ketemu di rumah. Hati-hati bawa mobilnya"

"Iya astaga El, Gua kakak Lo" ucap Key sedikit terkekeh.

"Cuman beda berapa menit" El.




El sudah selesai dengan pekerjaanya dan Dia akan pulang sekarang.

Saat turun dari lift ada pesan masuk dari ayahnya dan bilang kalo Dia ada di depan kantor El.

"Ayah?" Panggil El.

"Kamu pulang bareng ayah" ucap Ayahnya membuat El mengerutkan dahinya, tidak biasanya Ayahnya itu menjemputnya.

Di dalam mobil suasana cukup hening karena El maupun Key memang tidak terlalu dekat dengan Ayah bahkan ibunya. Akhirnya mobil yang mereka naiki memasuki area rumah sakit.

"Yah? Kenapa-"

Ayahnya memberikan ponsel ke El dan El melebarkan matanya.

"I-ini bukan mobil key, Yakan kan yah?"




"I-ini bukan mobil key, Yakan kan yah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah?! Jawab El. Ini bukan mobil Key kan?" Tanya El lagi.

"Itu Mobil Key"

"Gak mungkin"

"Key satu jam yang lalu masih hubungin El. Key bilang Dia mau pulang, seharusnya Key udah sampai rumah"

"INI GAK MUNGKIN!"

"El akan nelfon key" ucap El mengambil ponselnya untuk menghubungi Key namun Ayahnya mengambil ponsel itu dari El.

"El akan mastiin sendiri kalo Key di rumah, kembalikan ponsel El Yah!" ucap El mencoba mengambil ponsel miliknya namun ayahnya lebih dulu memeluk El dan membuat tangis El pecah.


"Gak, itu bukan Key" ucap El lirih.

"Gak, itu bukan Key" ucap El lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda, Key di rumah. Key bilang kalo dia mau pulang tadi" ucap El.

"Iya sayang" Bundanya mengusap punggung El.

"Pernikahan Key besok Bund, tapi kenapa? Kenapa ini terjadi sama Key" El benar-benar sudah sangat lemas Dia berjam-jam menangis sejak Key masih di dalam ruang operasi sampai sekarang Key di ruang ICU karena keadaan Key belum setabil.

.

.

El sudah pulang. Dia sedang duduk di dalam bathtub kamar mandinya yang terisi air.

El memeluk lututnya dan memikirkan apa yang orangtuanya tadi ucapkan di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

El memeluk lututnya dan memikirkan apa yang orangtuanya tadi ucapkan di rumah sakit.


"Kamu besok gantiin Key untuk menikah"

"Gimana bisa Yah? Vino masih di luar negeri"

"Bukan dengan Vino tapi dengan Aksa"

"APA YANG AYAH BICARAKAN! KANAPA EL HARUS MENIKAH DENGAN KAK AKSA?!"

"El dengerin Ayah kamu dulu" Bunda.

"Bunda juga setuju? Kita bisa undur atau batalin pernikahan ini sampai Key sadar"

"El, Key koma. Kita gak tau kapan Key sadar" ucap Ayah membuat El terdiam.

"Kenapa Ayah ngomong gitu? Key pasti sebentar lagi sadar dari komanya"

"El, kita gak bisa undur apalagi batalin pernikahan ini"

"Kenapa?! Karena rekan bisnis ayah!!! AYAH LEBIH MENTINGIN MEREKA KETIMBANG ANAK AYAH SENDIRI? INI PERNIKAHAN KEY YAH? PERNIKAHAN YANG KEY TUNGGU-TUNGGU, LAGI PULA KAK AKSA JUGA PASTI GAK AKAN SETUJU"

"Aksa gak tau"

"Aksa gak tau Key kecelakaan dan koma. Orangtua Aksa juga minta kalo pernikahan besok gak bisa di batalin dan di undur kalo kamu gak percaya kamu bisa tanya ke orangtua Aksa. Mereka juga gak bisa batalin ini"

"Kenapa kalian tega"

"Sayang ngertiin keadaan kita ya?" bunda.

"Kenapa El harus ngertiin keadaan kalian? Gimana sama Key sama Kak Aksa, gimana juga sama Vino. El harus ngomong apa sama mereka?"

"Sayang, Ayah sama bunda gak pernah minta apa-apa sama kamu kan? Tolong kali ini aja" Bunda memohon ke El.


"Demi rekan bisnis ayah dan orangtua Kak Aksa yang sudah jauh-jauh datang ke sini apa aku harus melakukan ini?"

"Key, tolong bangun. Aku harus gimana?"

Rekan bisnis keluarganya dan keluarga Aksa memang bukan hanya di dalam negeri tapi di luar negeri juga dan semuanya orang penting.










Regret In Mistakes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang