32

173 20 1
                                    


El pulang dengan Aksa. Key meminta pada Ayah untuk pulang dan Ayah menyetujuinya. Mungkin besok Key bisa pulang ke rumah.

"El tinggal di rumah Ayah dulu ya Kak" ucap El pada Aksa.

"Iya, mau ke rumah ayah kapan?" ucap Aksa.

"Malam ini" El.

"Ya udah, nanti Kakak antar" Aksa.

"Enggak-" El.

"Kakak antar El, lagian mobil kamu di tinggal di rumah sakit" Aksa.

"Iya Kak, terimakasih" ucap El.

Sesampainya di rumah El masuk ke kamar untuk mengemasi barang-barang yang akan Ia bawa.

Aksa yang sudah membersihkan dirinya dan berganti baju pun sekarang menunggu El yang belum juga keluar dari kamarnya.

Aksa memutuskan untuk menghampiri El di kamar dan saat Ia mengetuk pintu tidak ada jawaban membuat Aksa memutuskan membuka pintu kamar El dan ternyata El tertidur.

"Dia tidur?" Ucap Aksa menghampiri El.

Aksa menarik selimut untuk menyelimuti El yang memang tertidur tanpa memakai selimut, lalu Ia juga merendahkan tubuhnya untuk melihat El yang tertidur dan merapihkan helaian rambut El yang menutupi wajahnya.

Tapi sepertinya El terganggu membuatnya menggerakkan badannya dan Aksa langsung menarik tangannya dari wajah El.

"Oh Kak" ucap El mencoba bangun tapi Aksa menahannya.

"Gak usah, kita ke rumah Ayah besok pagi aja. Kamu pasti cape lanjut tidur aja" ucap Aksa.

"Maaf ya Kak, gak tau kenapa El ngantuk banget tadi padahal El udah selesai beresin barang yang mau di bawa" jelas El.

"Iya, lanjut tidur aja" ucap Aksa mengusap puncak kepala El membuat El memejamkan matanya kembali.

.

.


Esok hari Aksa mengantar El ke rumah Ayah sebelum Ia ke rumah sakit.

"Pagi Non El" sapa para pekerja di rumah Ayah.

"Pagi" El.

"Kamar Non El sudah di bersihkan jadi Non sudah bisa langsung menempati"

"Iya terimakasih, Kamar Key juga udah di bersihin kan?" Tanya El sebelum berjalan ke kamarnya.

"Sudah Non"

El barjalan ke kamarnya, barang yang Ia bawa sudah di bawakan oleh pekerja di rumah. Aksa langsung pergi ke rumah sakit. Rencananya El tidak ikut ke rumah sakit dan menunggu Key di rumah.
Ayah dan bunda juga sudah ada di rumah sakit.

Selama El memasuki rumah Ayah bahkan sampai kamarnya tidak ada foto pernikahannya dengan Aksa terpasang di dinding.

Rasanya Ia semakin bersalah, kehidupannya bersama Aksa semalam 3 bulan ini hanyalah sementara dan tidak untuk selamanya. Semuanya akan segera berakhir, pernikahannya dan Aksa.

El tau itu, sangat tau. Aksa mungkin akan kembali pada Key sedangkan Dia- El mengusap perutnya.

Apapun itu El ingin yang terbaik untuk anaknya. Tapi sekarang El fokus pada Key dulu.





Key sampai di rumah dan Ia masih menggunakan kursi roda. Rumah Ayah menggunakan lift jadi tidak sulit untuk Key jika nantinya ingin beraktivitas.

"Welcome home Keyyy..." ucap El menyambut saudaranya itu membuat Key tersenyum.

"Akhirnya pulang juga" Key juga merasa senang karena Ia akhirnya pulang ke rumah.

Aksa mendorong kursi roda Key masuk kedalam rumah. Mereka langsung membawa Key ke kamarnya.

Aksa membantu Key untuk turun dari kursi roda untuk berpindah ke ranjang.

"Oke sekarang kamu istirahat" ucap Ayah.

"Masa istirahat lagi, di rumah sakit juga udah istirahat terus" Key.

"Tapi kamu kan baru keluar dari rumah sakit jadi istirahat dulu" Bunda.

"Biar kamu cepet pulih Key" ucap Aksa.

"Iya" jawab Key walaupun Pasih cemberut.

"Kak Aksa aja yang ngomong langsung di iyain" ucap El.

"Sirik aja, mana nih Vino gak pernah jenguk Gua lagi" Key.

"Sibuk" jawab El.

"Udah, biar Key istirahat kita keluar" Ajak Ayah.

"Aksa di sini aja" minga Key.

"Tapi-" Bunda.

"Yaudah biarin Aksa di sini" ucap Ayah.

Akhirnya Aksa berada di kamar Key dan yang lain keluar. Karena ini weekend jadi Aksa memang tidak bekerja.



Setelah makan siang dan minum obat Key akhirnya tertidur. Aksa keluar dari kamar Key.

"Aksa, Ayah mau bicara" ucap Ayah saat melihat Akas.

"Ayah mau kamu tinggal di sini untuk menemani Key" ucap Ayah.

"Aksa akan menemani Key sampai Key sembuh tapi kalau untuk tinggal di sini Aksa gak bisa Yah" Jawab Aksa.

"Kenapa?" Tanya Ayah.

"Karena keadaan Key sepenuhnya buksn prioritas Aksa lagi. Ayah tau kalau Aksa berada di keluarga ini karena Aksa menikah dengan El bukan dengan Key" Aksa.

"Tapi kamu kekasih Key"

"Ayah tau kalau Aksa kekasih Key tapi kenapa Ayah melakukan pernikahan Aksa dengan El bukan dengan Key" ucap Aksa.

"Aksa permisi Yah" Aksa berlalu pergi.

Aksa menyadari jika pernikahannya dengan El adalah bukan kesalahan El tapi kesalahan Ayah, Dia seolah tidak memikirkan perasaan putri-putri nya.

Dalam masa kebimbangan Aksa saat ini tapi perilaku Ayah membuat Aksa tidak nyaman. Entah mengapa Aksa merasa tidak nyaman, mungkin karena ikatan yang terjalin antara Ia dan El bukan dengan Key.






"Ayah minta sama Kamu bujuk Aksa untuk terus menemani Key, El"

"Minta Ia untuk tinggal di rumah ini"




Regret In Mistakes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang