"Ya mau bagaimanapun Adek kembar Kay itu sekarang istri Lo, Sa" Kean.
"Bukannya Gua gak mensuport hubungan Lo sama Key, Key juga temen Gua tapi sekarang beda. Istri Lo itu El dan seperti yang Lo bilang El itu selalu mencoba bersikap baik bahkan selayaknya istri kan?"
"Gua sih gak mau maksa karena kalau hal seperti ini menimpa hidup Gua, Gua bakal kaya gimana? Tapi Gua cuman mau ngasi saran perlakukan El dengan baik seperti Dia mencoba memperlakukan Lo dengan baik selama ini"
"Lo bingung setres marah dengan semua ini, bagaimana dengan El? Lo bilang El itu sayang sama Key? Dia juga pasti gak mau hal seperti ini menimpa kembarannya dan lagi Lo inget Dia juga mengorbankan hidup Dia, El masih punya kekasih kan? Mereka pasti punya planning untuk hidup bahagia seperti Lo dan Key" Ucap Kean.
Aksa merenungkan ucapan Kean memang benar apa yang diucapkan sahabatnya itu. Semuanya juga pasti berat untuk El dan sikap Aksa seakan menambah beban untuk El.
.
.
"Oh, Kak Aksa udah pulang?" Tanya El yang baru keluar kamar.
"Iya, kamu mau kemana?" Tanya El memakai baju santai tapi membawa tas.
"El mau belanja dulu buat masak makan malam" ucap El.
"Mau Kakak anter?" Tanya Aksa.
"Hah?" El takut salah dengar.
"Mau kakak anter gak?" Ucap Aksa lagi.
"Emmm ya kalau gak ngrepotin Kakak" ucap El.
Akhirnya mereka pergi bersama untuk berbelanja. Lagipula ini masih sore kan.
Aksa mengikuti El dengan mendorong troli, meskipun El masih terus bertanya pada Aksa soal apa yang ingin Aksa makan dan apa yang ingin Aksa beli.
"Kakak mau beli apa lagi?" Tanya El.
"Kayaknya udah, kamu mau beli apa lagi?" Tanya Aksa.
"Emm beli Snack deh" ucap El berjalan ke arah rak Snack.
"Kakak suka apa?" Tanya El mengambil beberapa Snack yang ia suka.
"Apa aja, Kakak gak begitu suka ngemil soalnya" ucap Aksa membuat El mengangguk dan memasukan beberapa Snack ke dalam troli.
Mereka sekarang sedang berada di kasir untuk membayar belanjaan saat El akan memberikan kartunya untuk membayar, Aksa lebih dulu memberikan kartunya.
"Kakak aja" ucap Aksa membuat El menyimpan kembali kartunya.
Aksa dan El membawa belanjaan mereka ke dalam mobil.
"Kak, kayaknya kalau El masak dulu kemalaman gak sih? Mau beli makanan aja gak?" Tanya El.
"Kita makan di sini aja" ucap Aksa.
"Emangnya gak Papa?" Tanya El.
"Gak papa, dari pada repot lagi harus nunggu-nunggu" Aksa.
"Maaf ya kak" ucap El.
"Udah Ayo" Aksa menggenggam tangan El dan membawanya masuk kembali ke dalam pusat perbelanjaan.
Mungkin ini adalah awal, awal hubungan keduanya membaik.
.
.
"Kakak mau sarapan dulu?" Tanya El dari dapur saat melihat Aksa menuruni tangga sambil memakai jam tangannya.
"Iya" Aksa lalu duduk di kursi meja makan.
"Ya udah, El mau siap-siap buat kerja" ucap El melepaskan apron yang ia pakai.
"Kamu udah sarapan?" Tanya Aksa.
"Emm iya nanti, kakak dulu aja" El yang memang tidak ingin membuat Aksa tidak nyaman.
"Duduk" ucap Aksa.
"Tapi-"
"Duduk El"
"Iya Kak" El akhirnya duduk dan ikut sarapan bersama.
"Kenapa makannya dari kemarin sedikit? Diet?" Tanya Aksa.
"Enggak cuman kurang napsu aja" ucap El yang memang napsu makannya sedikit menurun.
"Kamu gak lagi sakit kan?" Tanya Aksa.
"Enggak kok, cuman lagi gak napsu aja" ucap El.
Mereka makan dengan sunyi karena keduanya tidak ada yang berbicara atau memulai pembicaraan sampai akhirnya Aksa selesai.
"Kakak udah selesai, mau langsung ke kantor" ucap Aksa.
"Iya Kak"
"Emm Kak" panggil El saat Aksa mulai berjalan meninggalkan meja makan.
"Kenapa?" Aksa.
"Kak Aksa nanti malam makan malem di rumah gak?" Tanya El memastikan.
"Di usahakan" jawab Aksa lalu Ia berjalan pergi dan hal itu membuat El menyunggingkan senyuman.
Entah kenapa hanya jawaban yang bahkan belum pasti tapi membuat mood El menjadi lebih baik dari biasanya.
"Kenapa Aku terus tersenyum?" Ucap El pada dirinya sendiri lalu menatap jalanan.
"Lebih baik Aku menemui Key lebih dulu" ucap El dan akhirnya membawa mobilnya ke arah rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret In Mistakes
Fiksi PenggemarCerita seorang kembaran yang terpaksa menggantikan kembarannya di hari pernikahan karena mengalami kecelakaan dan Koma. Apakah yang suami bisa mencintainya atau bahkan membencinya. Seokjin Jisoo Taehyung