20

165 18 7
                                    


"Kamu menunggu lama?" Tanya Vino karena El mengajaknya bertemu untuk dinner.

"Aku baru sampai" ucap El.

Vino menatap sekeliling karena restoran ini cukup sepi.

"Vino" panggil El membuat Vino melihat ke arahnya.

"Ya?" Tanya Vino.

"Makan dulu, Ada yang ingin Aku bicarakan" ucap El.

"Soal apa?" Vino.

"Nanti setelah makan" ucap El akhirnya Vino makan lebih dulu. El sudah tidak nafsu untuk makan, Dia sedang menyusun kalimat apa yang akan Ia jelaskan pada Vino.


"Sayang" panggil Vino membuat El tersadar dari lamunannya.

"Kamu mau bicara apa?" Tanya Vino.

"Vino, sebelumnya Aku ingin meminta maaf"

"Soal?" Vino.

"A-aku dan kak Aksa"

"Sebenarnya kita sudah menikah" ucap El namun Ia tidak mendengar respon dari Vino.

Posisi El yang menunduk pun akhirnya mendongah menatap Vino yang ternyata Vino juga sedang menatapnya datar.

Posisi El yang menunduk pun akhirnya mendongah menatap Vino yang ternyata Vino juga sedang menatapnya datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vi-vino"

"Jadi seperti itu" satu kalimat pertama yang Vino ucapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi seperti itu" satu kalimat pertama yang Vino ucapkan.

"Ternyata ini alasan kamu menghindariku selama ini dan alasan kamu sudah tidak tinggal di rumah orangtuamu melainkan di rumah Aksa"

"Vino, Aku-"

Vino tertawa lalu menundukkan kepala dan membuang nafas sebelum menatap ke arah El lagi.

"Aku selalu berfikir kenapa kamu selalu pulang ke rumah Aksa, Mungkin saja kamu menjaga Aksa karena Key yang masih koma namun nyatanya Kamu memang tinggal di sana, menjadi istrinya? BAGAIMANA BISA KAMU MELAKUKAN ITU PADAKU!!"

El terkejut karena Vino bukan hanya membentaknya tapi juga menyingkirkan semua yang ada di hadapannya sampai terjatuh ke lantai.

Vino tidak sebodoh itu dan tidak se abai itu pada perubahan drastis kekasihnya pada dirinya.

"DAN SEMUA ORANG HANYA DIAM!!! MEMBUATKU TERLIHAT BODOH KARENA AKU MASIH MENJALIN KASIH DENGAN ISTRI ORANG!!"

"Vino" ucap El lirih yang sudah menangis.

"Apa Aku sebodoh itu El? Apa karena Aku terlalu menyayangimu sampai kamu bersikap seperti itu padaku?!"

"Bukan Vino, Bu-bukan seperti itu"

"LALU APA?"

"Key koma"

"Alasan bodoh apalagi, Key koma dan kamu yang menikahi Aksa? Harusnya kamu bisa menolaknya. Selama ini kamu anggap apa hubungan kita? Dan bukankah sudah 2 bulan sejak pernikahan Aksa dan Key harusnya di lakukan? Jadi 2 bulan ini aku di khianati oleh kekasihku sendiri?" Ucap Vino masih tidak percaya dengan semua ini.

El tidak bisa menjawab ucapan Vino ia hanya terus menangis.

Vino tertawa menyadari bodohnya dirinya selama ini.

Akhhh

Vino melihat El yang memegangi perutnya sambil merintih kesakitan.
Awalnya Vino tidak ingin perduli namun ternyata El terjatuh dan tidak sadarkan diri membuat Vino panik dan mencoba menyadarkan El namun tidak ada respon akhirnya Vino membawa El ke rumah sakit.

Selama perjalanan El terus memegangi perutnya membuat Vino semakin memacu mobilnya semakin cepat.

Sesampainya di rumah sakit El langsung di periksa dokter. Saat Vino sedang menunggu di luar ruangan ternyata dokter lain juga masuk membuat Vino mengerutkan dahinya.

Dokter yang pertama memeriksa El keluar.

"Dok" panggil Vino.

"Dokter yang di dalam nanti akan menjelaskan" ucap dokter itu lalu pergi.

Vino jadi merasa khawatir, takut terjadi apa-apa pada El. Namun tidak membutuhkan waktu lama Dokter itu keluar.

"Suami pasien?" Tanya Dokter.

"Sa-saya temannya" ucap Vino.

"Kalau begitu saya akan menyampaikan pada anda dan tolong sampaikan pada suami pasien"

"Kandungan pasien terlampau lemah"

"Tunggu apa? Kandungan?"

"Iya, usia kandungan memasuki 8 Minggu kehamilan. Sepertinya Pasien juga belum tau jika Dia sedang mengandung namun setelah ini tolong kondisi pasien lebih di jaga supaya tidak kelelahan dan tidak terlalu setres karena bisa berbahaya untuk janin yang masih belum kuat di dalam kandungan sang ibu" jelas sang dokter.

Sedangkan pikiran Vino sudah sangat kalut, amarah dalam dirinya semakin menjadi. Malam ini dunia Vino rasanya hancur berkeping-keping.




Vino duduk di sofa sedangkan El masih berbaring di ranjang memunggungi Vino. Posisi El sejak awal Vino masuk sudah seperti itu dan ini sudah hampir 30 menit keduanya tidak membuka suara.

Vino masih dengan pikirannya dan El juga masih dengan pikirannya sendiri.

"Aku akan menyuruh Aksa ke sini" ucap Vino membuat El akhirnya beralih menatap Vino.

"Jangan" ucap El.

"Dia suamimu dan Dia harus tau keadaanmu" ucap Vino.

"Kak Aksa tidak tau Aku hamil" ucap El membuat Vino yang awalnya ingin mengirim pesan pada Aksa pun mengurungkan niatnya.

"Maka dari itu Dia harus tau" Vino.

"Aku yang akan memberitahunya, biar Aku memberitahunya sendiri" ucap El.

"Hah, Kasian Key saat Dia bangun ternyata Kekasihnya sudah memiliki anak dengan saudara kembarnya" ucap Vino.

"Vino maaf, Aku benar-benar minta maaf"

"Cukup El, maaf mu sudah tidak ada gunanya. Hubungan kita sudah hancur" ucap Vino yang sudah sangat kecewa.

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa Vino, Aku sudah berusaha. Aku juga tidak mau seperti ini" ucap El yang sudah menangis kembali.

"Tapi kamu bisa sampai hamil? Bukankah itu hebat!" Vino.

"Ini tidak di sengaja, kak Aksa mabuk malam itu"

Vino merasa pusing membuat Ia meremas rambutnya sendiri.




Regret In Mistakes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang