31

165 18 0
                                    

"Kakak mau kemana? Kakak udah sembuh?" Tanya El saat melihat Aksa sudah rapih.

"Udah lebih baik, ini mau ke kantor dulu ada yang harus di urus. Kamu ke rumah sakit? Bilang ke Key kalau Kakak dateng siangan" ucap Aksa.

"Kalau Kakak masih sakit kakak di rumah aja" El.

"Enggak El, Kakak baik-baik aja kok" Aksa.

Aksa akan mulai sarapan.
"El" panggil Aksa membuat El melihat ke arahnya.

"Bisa buatin bekal buat makan siang?" Ucap Aksa.

"Kakak mau bawa bekal?" Tanya El dan Aksa mengangguk.

"Iya, kalau gak ngerepotin kamu" Aksa.

"Enggak kok Kak, nanti El buatin. El bawain ke kantor sekalian El ke rumah sakit soalnya kalau mau masak lagi sekarang takut Kak Aksa kesiangan dan takut makanannya ke lamaan nanti gak enak" El.

"Terimakasih" ucap Aksa dan akhirnya memakan sarapannya.





El sudah bersiap untuk ke rumah sakit dan akan mampir ke perusahaan Aksa. Ia sudah memasak dan sudah menatanya juga.
Ini kali pertama El ke perusahaan Aksa setelah keduanya menikah. Tidak di sangka pernikahan keduanya memasuki 3 bulan pernikahan.

El masuk ke perusahaan Aksa. Sedikit aneh saat Ia bertanya pada resepsionis soal ruangan Aksa. Mereka mengira dulu bosnya akan menikah dengan Key namun ternyata menikah dengan kembarannya. Yahh simpang siur soal pernikahan Aksa dan Key sudah menyebar di perusahaan.

Key sudah sering datang ke perusahaan Aksa jadi biasanya Ia akan langsung masuk saja.

"Mari saya antar" ucap salah satu  pegawai Aksa.

Namun saat baru masuk ke dalam lift ada seseorang yang memanggil nama El.

"El?" Ucap nya dari luar lift sebelum akhirnya Ia masuk ke lift.

"Kak Kean" ucap El sedikit lupa karena hanya sekali bertemu orang di depannya ini.

"El biar sama saya" ucap Kean pada pegawa yang akan mengantar El.
Lalu pegawai itu keluar dan di dalam lift hanya Kean dan El.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Kean.

"Baik Kak, Kakak sendiri gimana kabarnya?" El.

"Baik, bawa apa?" Tanya Kean melihat yang El bawa.

"Ini Kak Aksa minta dibawain makan siang, soalnya kak Aksa lagi kurang sehat jadi agak susah makan makanan luar dari kemarin" jelas El dan Kean mengangguk.

"Emm.. key udah sadar ya" Kean.

"Iya Kak, doain Ya Kak supaya Key bisa cepet pulih" Kean masih menatap ke arah El.

"Iya semoga Key cepet pulih" Kean sampai akhirnya pintu lift terbuka.

"Ayo" Kean keluar dari lift dahulu diikuti Key.

"Aksa di dalam?" Tanya Kean pada sekertaris Aksa.

"Iya Pak"

Mereka akhirnya masuk kedalam ruangan Aksa.

"Oh dat- El" ucap Aksa saat melihat Kean masuk namun El muncul di belakang Kean.

"Ketemu di bawah tadi" Kean.

"El bawain makan siang buat Kakak, ada jus juga. Kalau Kak Aksa masih gak enak badan langsung pulang aja biar Key hari ini El yang temenin" ucap El.

"Iya Makasih El" Aksa.

"El langsung pergi ya kak, mau ke rumah sakit Key dulu ya Kak" ucap El pada Aksa.

"Iya Hati-hati" Aksa.

"Kak Kean, El duluan ya" El pada Kean.

"Iya" Kean.

Sepergian El.

"Gila Gua gak tau kalau El sebaik itu" ucap Kean pada Aksa.

"Lo udah ada pandangan gimana pilihan Lo nantinya?" Tanya Kean.

"Lo kesini bukan buat itu kan?" Aksa.

"Ck" decak Kean.

.

.



El ke rumah sakit Key. Ia melihat Key sedang mencoba berdiri di bantu bunda.

"El.." ucap Bunda dan El tersenyum.

"Kak Aksa belum bisa ke sini Key, ada urusan di kantor katanya" ucap El.

"Iya, gak papa" ucap Key masih sambil mencoba berjalan dengan di bantu bunda.

El akhirnya mendekat dan mengambil alih tangan Key dari bunda.

"Gua bentar lagi bisa jalan kan El?" ucap Key.

"Iya, kalau rutin latihan pasti bisa jalan lagi kok Key ini aja kaki kamu udah kuat buat berdiri kan" El.


Siangnya Aksa datang namun di ruangan Key hanya ada El sedang duduk bersandar sambil memejamkan mata dan satu tangan Ia gunakan untuk memijat pinggang nya.

"Kamu gak papa?" Tanya Aksa.

"Oh Kak" El membenarkan posisi duduknya.

"Key lagi pemeriksaan di temenin bunda" ucap El.

"Kamu gak mau pulang aja, istirahat. Mungkin kamu kecapean" ucap Aksa.

"Enggak Kak, kakak gimana? Udah mendingan?" Tanya El.

"Udah lebih baik, tadi makan siang terus minum obat" Aksa.

"Bagus deh kalau Kakak udah lebih baik" El.


Pintu terbuka dan itu Bunda yang mendorong kursi roda Key masuk.

"Kamu udah dateng?" Tanya Key.

"Baru sampe, Gimana keadaan Key Bund?" Tanya Aksa.

"Nanti dokter kesini buat kasih tau" ucap Bunda.

Aksa membantu mengangkat Key dan memindahkan ke ranjang.




Beberapa waktu berlalu dan Dokter datang untuk memberikan hasil pemeriksaan Key.

"Keadaan Key sudah jauh lebih baik, tinggal terapi untuk otot dan saraf tubuhnya supaya bisa pulih dan bisa berjalan serta tangannya mulai bisa kembali melakukan aktivitas dengan normal" ucap Dokter.

"Jadi putri saya sudah bisa pulang?" Tanya Bunda.

"Jika ingin pulang tidak masalah, hanya saja harus rutin datang untuk terapi tapi jika ingin tetap di sini sampai selesai masa terapi juga tidak masalah kami bisa lebih mengontrol kondisi pasien" dokter.

"Baik dok terimakasih, kami akan membicarakan ini dulu" Bunda.



"Key bisa pulang bund?" Ucap Key yang sudah ingin pulang sebenarnya.

"Kita obrolin sama Ayah dulu" Bunda.

"Pengin pulang, pengin tidur di rumah" ucap Key.

"Sabar nanti juga pulang" El.

"Nanti kita tidur bareng, Gua gak mau tau Lo harus tidur sama Gua terus" ucap Key pada El dan El hanya tersenyum. Dia sepertinya harus kembali ke rumah dan tinggal di rumah dulu.





Regret In Mistakes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang