Cerita seorang kembaran yang terpaksa menggantikan kembarannya di hari pernikahan karena mengalami kecelakaan dan Koma.
Apakah yang suami bisa mencintainya atau bahkan membencinya.
Seokjin
Jisoo
Taehyung
"Ya sudah kalau itu mau Kakak" ucap El. Ia sudah mencoba menahan Aksa untuk tidak pulang dan tetap di sini namun Aksa kekeuh untuk pulang.
Sudah malam, Key juga sudah tertidur. Aksa tidak melihat El dan hanya bertemu bunda di lantai bawah.
"Bund" panggil Aksa.
"Oh Aksa, kamu mau pulang?"
"Iya bund, El dimana?"
"El sepertinya ada di kamarnya. Kamu beneran mau pulang? Ini sedang hujan"
Aksa berjalan membuka pintu utama dan benar saja, hujan deras.
"Lebih baik pulang besok saja, hari ini kamu menginap di sini" bunda.
"Baiklah Bund" Aksa akhirnya mengalah dan memutuskan untuk menginap.
"Kamu tidur di kamar El aja" ucap Bunda.
Aksa mengetuk kamar El namun tidak ada jawaban dari dalam.
"Masuk aja Sa" ucap Bunda yang ingin mengecek Key karena kamar El dan Key bersebelahan.
Aksa memutuskan untuk masuk ternyata El sudah tertidur.
Aksa memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum Ia tidur. Sebenernya Aksa merasa tidak sopan karena masuk ke kamar mandi El lalu membuka lemari di kamar mandi El untuk mencari handuk tapi mau bagaimana.
Setelah Aksa selesai mandi Ia juga terpaksa masuk ke walk in closet untuk meminjam baju El.
Aksa berjalan ke ranjang El lalu membenarkan selimut El. Di kamar El tidak ada sofa panjang membuat Aksa mencari selimut lain untuk Ia tidur di bawah.
El terbangun dari tidurnya, Ia merasa pusing dan memutuskan untuk tidur saat Ia ingin turun dari ranjang Ia terkejut membuatnya tidak sengaja berteriak dan Aksa yang tertidur di bawah pun terbangun.
"Kak Aksa!" El yang masih mengusap dadanya karena kaget ternyata yang tidur di bawah itu Aksa.
"Kenapa El?" Tanya Aksa.
"Kakak ngapain sih? Kenapa tidur di bawah, El kaget tau" ucap El.
"Maaf" Aksa.
El terdiam lalu melihat ke arah Aksa yang sudah berdiri.
"Kakak kenapa?-" Ucap El sambil menatap ke arah Aksa.
"Oh ini kakak pinjam baju kamu, maaf Kakak gak bilang-" ucap Aksa dan El malah tertawa.
"Kak yang bener aja dong" ucap El masih tertawa sedangkan Aksa sedikit bingung.
"Emangnya gak ada baju lain kak?" Tanya El.
"Nemunya ini, Kakak udah kedinginan" ucap Aksa dan El masih berusaha mengontrol dirinya untuk tidak tertawa. Entah mengapa terlihat sangat lucu oleh El.
"Udah lah El" Aksa.
"Kakak lucu"
"Gak ada, udah jangan ketawa" ucap Aksa lagi dan El mencoba berhenti tertawa tapi karena keduanya bertatapan malah tertawa bersama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akhhh.." ringis El memegangi perutnya.
"Tuh kan" ucap Aksa.
El mencoba mengontrol nyeri di perutnya.
"Gimana?" Tanya Aksa karena El memejamkan matanya.
"Udah gak papa Kak" ucap El sambil membuang nafas.
"Udah jangan ketawa lagi, nanti sakit perutnya" ucap Aksa.
"Kak kan ada baju lain, kaos El ada yang over size kok" ucap El.
"Iya tapi celananya?" Ucap Aksa.
"Ah iya juga"
"Ini baju paling aman ya El" ucap Aksa membuat El jadi menatap lagi baju miliknya yang Aksa pakai.
"Gak usah ketawa lagi El" ucap Aksa seakan tau pikiran El.
"Iya" El lalu menunduk supaya Ia tidak tertawa.
"Yaudah kamu tidur lagi" ucap Aksa membuat El mendongah.
"El mau ambil minum, Kakak tidur di atas aja. Ranjang El besar Kok" ucap El gak tega lihat Aksa tidur di bawah.
El berjalan keluar untuk mengambil air minum namun saat ingin membuka pintu ternyata pintu kamar El tidak tertutup sempurna.
"Kak Aksa" ucap El lirih sambil melihat ke arah Aksa yang sudah naik ke atas ranjang lalu El keluar dari kamar.
Tidak lama El kembali lagi ke kamar sambil membawa 2 botol air dan ternyata Aksa sudah tertidur kembali. El menaruh satu botol di nakas samping Aksa.
Paginya Aksa terbangun tapi Ia pulang karena harus ke kantor. Ia bilang pada Key kalau Ia akan datang setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Hari demi hari berlalu kadang Aksa harus meninggalkan pekerjaannya jika Key harus ke rumah sakit.
Key juga tau Aksa sering menginap di rumah tapi Ia taunya kalau Aksa tidur di kamar tamu.
Hari demi hari berlalu begitu saja, Aksa masih tetap berada di sisi Key. Tapi hubungannya dengan El juga semakin baik.
Dan sekarang sudah bisa berjalan tapi masih di bantu dengan tongkat.
"Sekarang udah pakai satu tongkat, jadi pelan-pelan aja jalannya" ucap Aksa.
"Iya tau" Key.
"Kamu gak langsung balik ke kantor kan?" tanya Key.
"Langsung, anter kamu terus balik ke kantor" Aksa.
"El, eh. Itu El kan?" Tanya Key membuat Aksa mengikuti arah pandang Key.
"Sama Vino. Ngapain mereka?" Tanya Key melihat ke arah Aksa.
"Mungkin ada urusan" Jawab Aksa.
"Yaudah ayo pulang, nanti aku tanyain El pas di rumah" ajak Key.
Selama perjalanan pulang entah mengapa Aksa memikirkan El yang pergi dengan Vino ke rumah sakit. Siapa yang sakit? Vino? Atau El?
_____
Selamat Hatun baru 2024 semuanya Semoga selalu di beri kesehatan dan semoga planning di tahun sebelumnya yang belum tercapai bisa tercapai
Semoga ceritanya cepet selesai ya dan rajin update ya 😌