29

170 18 0
                                    


Kesibukan Aksa setelah key sadar dari koma membuat Ia dan El jarang bertemu di rumah. Hubungan keduanya yang awalnya mulai dekat pun sudah mulai ada jarak lagi diantara El dan Aksa.

Aksa sibuk dengan kesembuhan Key, membantu Key melakukan setiap pemeriksaan dan juga terapi.

Seperti sekarang Key sedang terapi berjalan di temani Aksa dan Bunda.

"Kenapa ini sulit sekali" keluh Key yang berdiri sambil kedua tangannya berpegangan.

"Perlahan saja, nanti akan bisa berdiri dan jalan dengan normal kembali" ucap dokter.

"Iya sayang pelan-pelan saja" Bunda.

"Ayo Key" Aksa berdiri di sebrang Key.


Di sisi lain Vino sedang menemani El memeriksakan kandungannya.

"Ibu El kenapa baru memeriksakan kandungan?" Tanya Dokter.

"Maaf dok" El.

"Dia memang keras kepala Dok" ucap Vino yang juga di ruangan itu.

"Pak Vino tolong di bantu menjaga ibu El ya" ucap dokter yang dari awal tau kalau Vino bukan suami El.

"Pola makan dan juga kegiatan nya tolong jangan terlalu kelelahan" Dokter.

"Tenang saja dok" ucap Vino.

Dokter tidak pernah menanyakan dimana suami El karena itu juga bukan ranahnya.

"Pak Vino ingin melihat janin ibu El?" Tanya dokter membuat Vino mendekat ke arah El yang akan melakukan USG.

"Usia kehamilan ibu El memasuki 8 minggu, ibu El bisa melihat ini adalah janin ibu El yang masih sebesar biji kacang merah" ucap Dokter menunjuk pada gumpalan darah di tengah rahim El.

"Kenapa kecil sekali" ucap Vino sambil menatap layar.

"Baru 8 Minggu Pak" Dokter sambil tersenyum.

"Itu bisa jadi bayi dok" tanya Vino lagi.

"Vin" panggil El membuat Vino melihat ke arah El.

"Oh, maaf" ucap Vino tersenyum ke arah El.

"Penasaran" Vino membuat Dokter dan El tersenyum.

"Gak papa Pak Vino, buat belajar kalau nanti sudah menikah dan istrinya hamil" ucap dokter membuat keadaan mulai canggung.

"Dok saya boleh foto itu gak?" Vino menunjuk monitor.

"Ini bisa di cetak kok Pak, nanti saya cetak" ucap dokter.

"Ibu El, apa sudah mulai merasa mual atau menyidam?" Tanya Dokter.

"Sudah mulai nyidam sih dok dan mual tapi tidak separah itu" Ucap El.

Gua gak yakin udah ada part usg apa belum di part sebelumnya. Jadi maaf kalau salah.

Vino menatap El yang sejak tadi menatap foto USG.
"Lucu ya El" ucap Vino.

"Sekecil itu nanti bisa jadi bayi" lanjut Vino.

"Terimakasih ya Vin" ucap El.

"Maaf selalu merepotkan mu" El.

"Berhenti mengucapkan terimakasih dan Maaf. Aku yang menawarkan diri untuk membantu" Vino.





"Ada apa Sa? Kamu sakit?" Tanya Key.

"Aku tidak tau" ucap Aksa.

"Sebaiknya kamu pulang saja Aksa, mungkin kamu kelelahan karena beberapa hari ini kamu menjaga Key" ucap Bunda.

"Aksa gak papa bunda" ucap Aksa masih mengusap dadanya karena merasa mual.

"Kamu pulang aja Sa, Aku gak mau kamu sakit" ucap Key.

"Iya, kamu juga pasti butuh istirahat" Bunda.

Akhirnya Aksa memilih untuk pulang.
Sesampainya di rumah Aksa ternyata El tidak ada. Saat Aksa berfikir El mungkin sedang bekerja namun ternyata tidak, Ia baru saja pulang.

"Kakak pulang?" Tanya El melihat Aksa di dapur.

"Iya, kamu dari mana?" Tanya Aksa.

"Oh, El habis pergi dengan Vino tadi ada urusan" jelas El dan Aksa mengangguk.

"Bagaimana keadaan Key hari ini Kak?" Tanya El.

"Semakin membaik, hanya saja masih sulit untuk berjalan" Aksa.

"Kakak mau makan biar El masakin" El menawarkan diri.

"Enggak, Ini cuman mau bikin teh soalnya sedikit gak enak badan" Aksa.

"Kakak sakit?" Tanya El.

"Mungkin kelelahan saja" ucap Aksa.

"El ke atas ya kak, kalau Kakak butuh sesuatu panggil El aja. Nanti sore El baru ke rumah sakit nemuin Key" ucap El dan Aksa mengangguk.

.

.

Menjelang sore El turun untuk memasak namun Ia mengecek Aksa masih di rumah atau tidak.
Ternyata Aksa masih tertidur di kamarnya.

Setelah selesai memasak El bersiap untuk ke rumah sakit lalu Ia ingin memberitahu Aksa tapi Aksa masih tertidur membuat El hanya meninggalkan note di atas meja samping tempat tidur Aksa.

Lalu El pergi.

"Kamu sendirian?" Tanya El pada Key.

"Bunda lagi beli makanan dan Aksa pulang tadi siang, mungkin Dia kelelahan makannya belum kesini lagi" Key.

"Bagaimana terapi hari ini?" Tanya El.

"Buruk, mungkin aku tidak bisa berjalan kembali" Key.

"Apa yang kamu katakan, kamu hanya perlu pemulihan Key" ucap El.

"El, Aku merasa aneh pada Aksa" Key.

"Dia Aksa yang sama bahkan masih perhatian padaku, hanya saja aku merasa kalau Dia sedikit berbeda atau hanya perasaan ku saja" Key.

"Apa 2 bulan ini banyak hal terjadi? apa cinta Aksa berkurang padaku karena 2 bulan ini Aku koma?" Key.

"Apa yang kamu bicarakan Key" El.

"Aku hanya takut Aksa meninggalkanku karena kecelakaan itu, Aksa mungkin kecewa karena Aku merusak pernikahan kita" Key.

"Aksa tidak akan kemana-mana Key, Bukankah Dia selalu di sampingmu dan menemanimu" El.

"Bener Dia selalu menemaniku di sini" Key mencoba meyakinkan dirinya.

Sedangkan El semakin bingung dan semakin merasa bersalah.





Regret In Mistakes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang